TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Perekonomian Sulut Terkontraksi hebat akibat pandemi Covid-19.
Pertumbuhan ekonomi Sulut di triwulan III 2020 tercatat di angka -1, 89 persen.
Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat dalam Pertemuan Tahunan BI tahun 2020 menjelaskan, perlambatan ekonomi tak lepas dari tertekannya tiga dari lima lapangan usaha utama Sulut.
"Lapangan usaha transportasi, perdagangan dan konstruksi mencatat penurunan," ujarnya, Kamis (03/12/2020).
Baca juga: KPU Minsel Pasang Target Tingkat Pemilih 77,7 Persen
Baca juga: BREAKING NEWS: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulut 2020 Melambat, 0,3 Persen YoY
Baca juga: Diperiksa Polisi, Terkait Protokol Kesehatan, Bima Arya: Kita Hormati Proses Hukum yang Berjalan
Dijelaskan, frekuensi penerbangan domestik turun hingga -41,13 persen (yoy) selama periode Januari-November 2020.
Bahkan, penerbangan internasional ditutup secara menyeluruh sejak Maret 2020 sebelum akhirnya dibuka terbatas sejak akhir Juni 2020.
Fenomena yang sama juga terjadi pada transportasi laut dan darat.
Baca juga: Agus Fatoni Imbau Kementerian Lembaga dan Pemda Segera Lelang Pekerjaan TA 2021
Lapangan usaha perdagangan juga mengalami kontraksi bersamaan dengan turunnya konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
"Sementara, kinerja konstruksi juga ikut terdampak penurunan investasi," ujarnya.
Senada dengan lapangan usaha, penurunan pertumbuhan ekonomi juga disebabkan menyusutnya angka pertumbuhan di sektor pengeluaran.
Empat sektor pengeluaran yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19 di Sulut kalah konsumsi rumah tangga, konsumsi administrasi pemerintah, ekspor dan investasi.
"Pandemi ini menurunkan daya beli masyarakat. Karena tidak ada permintaan sehingga berdampak pada produksi," ujarnya.(ndo)
Baca juga: Akui Realitas di Lapangan, Wakil Ketua Bajeto Beralih Dukung CS-WL
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: