Pertumbuhan Ekonomi
BREAKING NEWS: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulut 2020 Melambat, 0,3 Persen YoY
Pandemi Covid-19 memukul perekonomian Sulut. Ekonomi Bumi Nyiur Melambai terkontraksi hebat akibat pandemi
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pandemi Covid-19 memukul perekonomian Sulut. Ekonomi Bumi Nyiur Melambai terkontraksi hebat akibat pandemi.
Berdasar kondisi tersebut, Bank Indonesia (BI) Sulut memprediksikan Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut tahun 2020 akan melambat.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulut akan melambat tahun ini di kisaran -0,7 hingga 0,3 persen di tahun 2020 secara year on year (yoy).
"Kami perkirakan, pertumbuhan ekonomi Sulut akan berangsur pulih pada kisaran 4 hingga 5 persen yoy pada tahun 2021," ujar Arbonas dalam Pertemuan Tahunan BI Sulut di kantor BI Sulut, Kamis (03/12/2020).
Baca juga: Dukung Pengamanan Pilkada, Polres Minut Gelar Apel Kesiapan Linmas dan Ormas
Baca juga: Akui Realitas di Lapangan, Wakil Ketua Bajeto Beralih Dukung CS-WL
Baca juga: Sang Istri Bersyukur Suami dan Anak yang Hilang di Laut, Ditemukan Selamat
Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap penurunan kinerja perekonomian Sulut.
Wabah Covid-19 yang mulai terjangkit i Indonesia pada bulan Maret 2020, memaksa pemerintah melaksanakan langkah pembatasan aktivitas sosial masyarakat untuk menanggulangi penyebaran.
Pembatasan aktivitas sosial telah menurunkan mobilitas masyarakat Sulut.
"Termasuk pada bulan Mei secara historis merupakan periode permintaan tinggi berkenaan dengan perayaan Idul Fitri," katanya.
Baca juga: JIPS Berikan Penghargaan ke Pjs Gubernur Agus Fatoni, Kategori Tokoh Terkomunikatif
Dampaknya terlihat pada triwulan II 2020, ketika realisasi konsumsi rumah tangga yang merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Sulut terkontraksi dalam.
Sejak itu, meskipun tren aktivitas sosial terus meningkat hingga triwulan IV, namun masih belum bisa menyamai level sebelum masa pra-Covid-19 dan akibatnya permintaan swasta cenderung melemah.
Penurunan permintaan juga berdampak pada berkurangnya potensi penerimaan daerah dan tertundanya berbagai program daerah.
Baca juga: Wanita Ini Syok saat Lihat Cermin Tulang Rawan di Kupingnya Sudah Tak Ada, Ternyata Ini Penyebabnya
"Akibatnya, konsumsi pemerintah cenderung melambat," ujarnya.
Selanjutnya, investasi yang bersumber dari pemerintah dan swasta juga cenderung tertahan,
karena adanya realokasi anggaran untuk penanganan pandemi dan masih tingginya ketidakpastian ekonomi.(ndo)
Baca juga: Ngaku Miliki Militer Terkuat hingga Ancam Amerika, Namun Militer China Malah Dianggap Terlemah?
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: