TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Jhon Tarek (56), warga Desa Motoling, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan, diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (25/11/2020).
“Ditemukan pertama kali oleh istrinya, dalam keadaan leher terikat tali, di warung milik korban. Kondisi saat ditemukan, telah meninggal dunia,” terang Kapolsek Motoling Iptu Mulyadi Lontaan.
Keterangan dari istrinya, korban pada Selasa malam (24/11/2020) sekitar pukul 19.30 WITA pamit untuk tidur di warung, berjarak kurang lebih 100 meter dari rumah mereka. Saat pagi hari, istri korban pergi ke warung dan menemukan korban dalam keadaan tergantung dan sudah meninggal dunia.
Anggota piket Polsek Motoling langsung mendatangi lokasi kejadian, melakukan oleh TKP dan mengumpulkan bahan keterangan dari sejumlah saksi.
Baca juga: Pimpin Upacara Peringatan Hari Guru Nasional, Ini Pesan Bupati Depri Pontoh
Baca juga: Ini Upaya SS-JL Ciptakan Birokrasi Pemerintahan Bersih dan Melayani
Baca juga: Mantan Waketum Gerindra Minta Prabowo Mundur Setelah Edhy Prabowo Ditangkap KPK: Mulut Berbusa-busa
“Kami bersama pihak medis Puskesmas Motoling telah melakukan proses identifikasi dan evakuasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga menyatakan penolakan untuk dilakukan proses otopsi,” pungkas Iptu Mulyadi.
Pada Agustus 2020 lalu juga seorang remaja putri usia 15 tahun, warga Desa Kapitu, Kecamatan Amurang Barat, Minsel nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kasat Reskrim Polres Minsel AKP Rio Gumara yang dihubungi Jumat (21/8/2020) mengatakan korban ditemukan dalam keadaan tergantung dengan tali nilon berwarna kuning di kamarnya.
“Ditemukan pertama kali oleh dua orang saksi yang adalah teman korban pada Kamis (20/08/2020) sekitar pukul 14.30 Wita. Dari keterangan saksi diketahui bahwa sebelumnya, korban terlihat sedang bersedih, menangis sambil mengetik di handphone.
Baca juga: MOR-HJP Mendapat Semangat dan Kekuatan Baru dengan Kehadiran AHY
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh unit identifikasi Sat Reskrim Polres Minsel, salah satunya melalui riwayat chatting di handphone korban.
Diketahui bahwa penyebab aksi nekat korban ini mengakhiri hidupnya adalah karena sakit hati masalah percintaan.
“Kami sudah melakukan olah TKP, dan melakukan proses identifikasi di RSUD Minsel. Untuk pihak keluarga diharapkan untuk tetap sabar dan mengikhlaskan kepergian korban,” tutup Kasat Reskrim.
Baca juga: Kecelakaan, Sopir Ngantuk Truk Tangki Nyungsep hingga Terbalik Usai Hindari Truk yang Sedang Parkir
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: