Kasus Guru Dipenggal

15 Orang Ditahan Polisi Perancis Terkait Kasus Guru Dipenggal karena Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah poster bertuliskan Saya Samuel dan bunga-bunga tergeletak di luar sekolah tempat guru sejarah yang terbunuh, Samuel Paty, bekerja, Sabtu, 17 Oktober 2020 di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembunuhan guru Sejarah dan Geografi di kawasan pinggiran ibu kota Paris pada Jumat (16/10/2020) itu mengejutkan publik Perancis.

Puluhan ribu orang turun ke jalan di seantero negeri pada Minggu (18/10/2020), memberi penghormatan kepada Paty dan kebebasan berpendapat.

Adapun seperti diberitakan BBC, upacara pemakaman untuk Paty dilaporkan bakal diselenggarakan di Universitas Sorbonee pada Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Edhy Prabowo Sentil Grevo Gerung Profesor Sebenarnya, Rocky Gerung Profesor Julukan, Adiknya Tertawa

Sebuah poster bertuliskan Saya Samuel dan bunga-bunga tergeletak di luar sekolah tempat guru sejarah yang terbunuh, Samuel Paty, bekerja, Sabtu, 17 Oktober 2020 di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris. ((AP/Michel Euler))

Sebanyak 15 orang ditahan polisi Perancis berkenaan dengan kasus guru yang dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad.

Empat orang murid sekolah termasuk dalam daftar orang yang ditahan, termasuk juga keluarga pelaku pemenggalan Samuel Paty pada pekan lalu.

Pada Senin (19/10/2020), kepolisian melakukan penyerbuan di 40 tempat yang diduga menjadi lokasi pelaku radikal, di mana lebih banyak penggerebekan diprediksi akan terjadi.

Pelaku pembunuhan, remaja Chechen 18 tahun bernama Abdoullakh Anzorov, ditembak mati polisi yang merespons kasusnya dalam insiden di Conflans-Sainte-Honorine.

Seperti apa perkembangan penyidikan terbaru?

Sumber yudisial kepada AFP mengungkapkan, empat murid masuk ke dalam daftar 15 orang yang ditahan karena mereka diyakini memberitahukan Paty kepada Anzorov.

Begitu pembunuhan terhadap Paty tejadi, kepolisian bergerak cepat dengan menahan kakek, orangtua, dan adik Anzorov yang berumur 17 tahun.

Selain itu, orangtua murid yang diyakini menggelar kampanye daring terhadap Paty, seperti membeberkan identitasnya, juga ditangkap.

Begitu juga dengan dua orang yang menyerukan "fatwa" untuk membunuh Paty, ujar Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dalam konferensi pers.

Pada Senin, aparat melakukan puluhan penggerebekan yang menyasar ekstremis, yang tak terlalu berkaitan dengan pembunuhan Paty.

Namun, Darmanin menerangkan ada 80 orang yang bakal diinterogasi setelah mereka mengunggah pesan berisi dukungan untuk aksi keji tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini