"Di beberapa tempat komandan-komandan kamp mengizinkan mengantarkan makanan dari rumah untuk membantu mereka. Tetapi walaupun demikian keadaan fisik mereka tidak memuaskan," tulis Gie.
Dalam artikelnya, Gie juga menulis kematian seorang profesor yang ikut jadi tawanan politik pada masa itu. Profesor tersebut meninggal dunia dalam tahanan.
"Prof. Dr Sukirno (Ketua HSI) meninggal dunia karena kurang perawatan (menurut sumber-sumber yang sampai pada saya)," tulis Gie.
Perlakuan terhadap para tawanan politik tersebut, menurut Gie, dengan sendirinya membuat reputasi Indonesia amat buruk di mata dunia.
"Di dunia timur adalah wajah jika PKI dibubarkan karena bertujuan untuk menumbangkan pemerintah. Dan juga wajar kalau terhadap mereka dilakukan tindakan-tindakan yang keras."
Namun, kata Gie, menahan orang selama bertahun-tahun tanpa batas waktu, membiarkan mereka mati perlahan-lahan dan membunuh mereka secara kejam adalah hal-hal yang tidak dapat diterima oleh dunia beradap Internasional.
"Dari jumlah 80.000 itu barangkali hanya beberapa ratus yang telah diadili Mahmilub maupun Mahmildan."
"Secara teoritis mereka dibagi-bagi dalam kategori A-B-C tetapi sampai berapa jauh diadakan, penelitian lebih lanjut untuk mempelajari kesalahan mereka. Tidak ada seorang pun yang tahu," ujar Gie.
Gie kemudian menantang pemerintah saat itu agar bisa melepaskan tawanan-tawanan politik tersebut apabila tidak berhasil membuktikan kesalahan mereka.
"Jika tidak, maka kita terpaksa mengakui bahwa kita tidaklah lebih baik dari Pemerintah Hindia Belanda atau Czarist Rusia yang termasyur dengan Kamp Digul dan Siberianya," tulis Gie. (tribunmanado.co.id/Rizali Posumah/*)
• Cerita Soeharto Geram Todongkan Senjata ke Jenderal TNI Karena Masalah G30S PKI: Ta Slentik Kowe!
• Kesaksian Kolonel Latief Kenapa Soeharto Tidak Diculik PKI Pada Peristiwa G30S
• KISAH Letnan Pierre Tendean, Jadi Korban G30S saat Selamatkan Nyawa Jenderal Nasution
REFERENSI:
- tribunmanado.co.id dengan judul Nasib Tapol PKI Setelah G30S, Soe Hok Gie: Kita Tidaklah Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda.
- Kompas.com dengan judul "YPKP 65 Temukan Total 346 Lokasi Kuburan Massal Korban Tragedi 1965"
- G30S Fakta Atau Rekayasa, Julius Pour.
- Soe Hok Gie, Persoalan Tawanan Politik, terbit Maret tahun 1969 di Mahasiswa Indonesia.
- Soe Hok Gie Sekali Lagi, terbitan Kepustakaan Populer Gramedia.