Saat menderita Asam Urat, penderita mungkin tidak dapat menggerakkan sendi secara normal.
Jadi rentang gerak mereka terbatas, jika digunakan untuk bergerak terlalu sakit, mungkin penderita hanya bisa beristirahat.
• Karena Khilaf, Pria Ini Nekat Bunuh Suami & Istri yang Hamil 9 Bulan, Pelaku Terancam Hukuman Mati
• Beredar Telegram Kapolri, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak Jabat Kapolda Sulut Ganti Royke Lumowa
Penyebab Asam Urat
Dilansir Healthline, penumpukan Asam Urat dalam darah dari pemecahan purin akan menyebabkan Asam Urat.
Selain itu, kadanya kondisi tertentu, seperti darah dan gangguan metabolisme atau dehidrasi, juga dapat membuat tubuh Anda memproduksi terlalu banyak Asam Urat.
Sementara untuk masalah ginjal atau tiroid, atau kelainan bawaan, dapat mempersulit tubuh Anda untuk membuang Asam Urat berlebih.
Dilansir buku Solusi Sehat Mengatasi Asam Urat & Reumatik (2009), berikut cara mengontrol kadar Asam Urat:
1. Membatasi konsumsi protein
Dalam kondisi normal, konsumsi zat purin yang banyak terdapat dalam protein boleh mencapai 600-1.000 miligram per hari.
Namun berbeda bagi penderita Asam Urat, konsumsinya dibatasi hanya 120-150 miligram per hari.
Penderita Asam Urat hanya boleh mengonsumsi asupan protein antara 50-70 gram per hari.
Jika kadar Asam Urat di atas normal (lebih dari 7mg/dl), sama sekali tidak disarankan mengonsumsi asupan tinggi purin.
Sementata untuk asupan dengan kadar purin sedang masih boleh dikonsumsi, namun takarannya dibatasi.
Untuk daging, ayam, dan ikan hanya boleh dikonsumsi 50-75 gram per hari, sedangkan sayur dengan kadar purin tinggi seperti bayam, asparagus, atau kangkung sebaiknya dikonsumsi tak lebih dari 100 gram per hari.
Selain itu untuk tahu, tempe, dan oncom boleh dikonsumsi maksimal 50 gram per hari.