Update Virus Corona Dunia

Raja Salman Diungsikan Sebab Pangeran Faisal dan Ratusan Bangsawan Kerajaan Saudi Positif Covid-19

Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud yang menjabat Gubernur (Emir) Ibu Kota Riyadh dilaporkan dalam perawatan intensif setelah dinyatakan terinfeksi virus corona.

"Bismillah kita mulai di karantina satu orang satu kamar seluruh mahasiswa Ummul Quro, masya allah. Alhamdulillah dapat kamar dengan pemandangan yang ajib nih. Alhamdulillah dapat rezeki dari Allah," ujar mahasiswa tersebut. 

Hotel yang didapat mahasiswa asal Indonesia ini di depannya terdapat masjid yang sangat indah.

Menurut rencana para mahasiswa itu harus ikuti aturan karantina di hotel selama satu bulan.

"Alhamdulillah dapat fasilitas yang baik, dengan makanan yang tak putus-putusnya. Sehingga kita bisa konsentrasi murojaah, baca-baca. Luar biasa perhatiannya padahal kita mahasiswa asing loh," tuturnya.

Soal kabar mahasiswa Indonesia yang harus jalankan karantina wilayah dibenarkan Ahmah Ansori seorang penulis dari Konsultasi Syariah. 

Dikutip dari facebooknya, dia menuliskan para mahasiswa Ummul Quro sesuai perintah Pemerintah Arab Saudi harus ikuti karantina wilayah.

Jelang subuh dapat kiriman WA dari seorang sahabat yg sedang studi di Universitas Ummul Quro Makkah Al Mukaromah 

"Masya Allah pemerintah Saudi,Mahasiswa UQU (Universitas Ummul Quro) dikasih tempat utk tindakan pencegahan di hotel berbintang. 1 kamar 1 tolib (mahasiswa)

Bukan karantina yah. Ini utk emang social distancing aja.

Trus karena lockdown Bagi yg ga mampu bakal ada bantuan bahan pokok. Dan semua biaya rumah sakit ditanggung Hatta (sampai pun) yg ilegal. Yg penting semua yg hidup diatas tanah saudi sehat dan selamet. Itu yg dpt hotel masya Allah makan 3 kali sehari maufur gratis tis."

Tag Ust Aldi Mursalat Lc (Mahasiswa Pascasarjana UQU, prodi Fikih)

MasyaAllah, terimakasih Malik Salman, semoga Allah membalas kebaikan Anda dengan sebaik-baik balasan, dan untuk seluruh pemimpin negeri kaum muslimin.

Inilah negeri yang orang bilang 'wahabi itu'. Betapa sayang dan dermawannya kepada manusia.

Arab Saudi menerapkan karantina wilayah (lockdown) dan larangan keluar-masuk 24 jam pada tujuh distrik di Kota Jeddah.

Sebelumnya hanya menerapkan jam larangan keluar dari pukul 15.00-06.00 waktu setempat.

Kebijakan ini untuk menekan laju penularan coronavirus baru (Covid-19). Arab Saudi mengumumkan kasus pertamanya pada 2 Maret 2020.

Lockdown, berdasarkan keterangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arab Saudi, diterapkan di Distrik Kilo 14 Junub, Kilo 14 Shimal, Ghulel, Al Gurayat, Kilo 13, dan Petromin. Peraturan berlaku per Sabtu (4/4).

Kendati demikian, warga tetap diizinkan keluar ke toko untuk kebutuhan pangan dan rumah sakit dari jam 06.00-15.00 di distriknya masing-masing kala terdesak.

Kota Jeddah merupakan pusat pelabuhan laut dan udara. Terdapat puluhan ribu warga negara Indonesia (WNI) di sana.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi pada Rabu 8 April, total pengidap Covid-19 sebanyak 2.795 orang.

Pasien yang sembuh 615 orang dan 41 jiwa meninggal. Dari data itu, pengidap di Jeddah mencapai 307 orang.

Pemerintah Arab Saudi Resmi Lockdown, Mekkah dan Madinah Ditutup 

Sebelumnya, Arab Saudi mengumumkan penutupan 24 jam di semua bagian kota suci Mekkah dan Madinah, berlaku sejak Kamis (2/4/2020) hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dilansir dari Arab News, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi Kolonel Talal al-Shalhoub mengatakan, keputusan itu diambil untuk meningkatkan langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona.

Jam malam

Jam malam juga telah berlaku di semua bagian Mekkah dan Madinah, kecuali untuk mereka yang bekerja di sektor swasta atau pemerintah yang sebelumnya dibebaskan dari kebijakan itu.

Penduduk dewasa di Mekkah dan Madinah hanya diizinkan meninggalkan rumah mereka dalam keadaan darurat, seperti perawatan kesehatan dan membeli persediaan makanan.

Syaratnya, aktivitas itu hanya boleh dilakukan di sekitar distrik dari pukul 06.00 sampai 15.00 waktu setempat.

Jika terpaksa harus keluar dengan kendaraan roda empat, hanya diperbolehkan mengangkut satu orang penumpang dan sebisa mungkin membatasi kontak manusia.

"Sebuah mekanisme akan segera dikerahkan tentang cara menggunakan layanan perbankan dan mesin ATM sesuai dengan arahan Otoritas Moneter Arab Saudi, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kesehatan," kata Al-Shalhoub dikutip dari Kompas.com.

Semua kegiatan komersial di Mekkah dan Madinah harus dihentikan, kecuali untuk apotek, supermarket, pompa bensin, dan layanan perbankan.

Aplikasi online

Al-Shalhoub juga mendorong warga untuk menggunakan aplikasi online guna memesan makanan dan persediaan bahan makanan.

Menurut dia, sejak jam malam diberlakukan di dua kota suci itu, hanya sedikit warga yang melanggar aturan tersebut.

"Kementerian Dalam Negeri tidak akan menoleransi mereka yang tidak mematuhi peraturan jam malam dan menunjukkan pembangkangan secara terbuka di media sosial, siapa pun mereka," kata Al-Shalhoub.

Langkah ini dilakukan seiring bertambahnya jumlah kasus infeksi di Mekkah dengan 48 kasus dan 46 kasus di Madinah.

Total kasus positif corona 1.885

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammed al-Abd al-Aly mengumumkan adanya 165 kasus baru pada Rabu (2/4/2020), sehingga total kasus positif mencapai 1.885.

Al-Aly juga mengumumkan tambahan lima kasus kematian baru, sehingga jumlah total korban meninggal mencapai 21, sedangkan 328 pasien dinyatakan sembuh.

"Langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh Kerajaan harus dipertahankan, karena mereka telah membantu kita semua menjaga jumlah kita rendah. Kita tidak ingin orang tua atau muda kita menderita," kata Al-Abd Al-Aly. 

"Tak ada komunitas yang kebal. Virus itu bisa saja berada dalam tahap inkubasi dan gejalanya dapat mulai muncul nanti," tambahnya.

Minta Tunda Persiapan Haji

Menteri Haji dan Umrah Mohammed Saleh Benten pada Selasa (1/4/2020) meminta umat Islam menunda persiapan untuk ibadah haji tahunan yang dijadwalkan pada akhir Juli karena pandemi virus corona.

Arab Saudi sebelumnya telah memberlakukan jam malam di tiga kota pentingnya, yaitu Riyadh, Mekkah, dan Madinah, selama 21 hari dimulai pada 23 Maret 2020.

Akses keluar masuk di ketiga kota itu juga telah ditutup sepenuhnya, disusul dengan pembatasan perjalanan di 13 provinsi lainnya.

(Wartakotalive/Fred Mahatma TIS)

BERITA TERPOPULER :

• TERUNGKAP dalam Persidangan, Penusuk Wiranto Ternyata Berencana Rampok Toko Emas dan Serang TKA

• 50 Gambar Poster Edukasi Pencegahan Virus Corona/Covid-19, Mudah Dipahami Anak-anak

• Mobil Pribadi dan Motor Bila Melanggar PSBB Jakarta, Anies Baswedan Bilang Didenda Rp 100 Juta

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul UPDATE Pangeran Faisal dan Ratusan Bangsawan Kerajaan Saudi Positif Covid-19, Raja Salman Diungsikan.

Berita Terkini