TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Satuan Tugas Virus Corona (Satgas Covid-19) Sulawesi Utara memeriksa 23 pegawai termasuk pejabat Pemerintah Provinsi dan DPRD Sulut. Mereka berinteraksi dengan anggota DPRD Sumatera Utara yang positif terjangkit Covid-19 saat kunjungan kerja pada 12 Maret 2020. Pejabat yang diduga kontak langsung dengan pasien mulai asisten gubernur, anggota DPRD, kepala dinas hingga kepala bagian.
• Kader Demokrat di Daerah Ini Jalani Karantina
Asisten I Pemprov Sulut, Edison Humiang membenarkan kunker Komisi D asal Sumut. Tamu diterima di Ruang FJ Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulut.
Kata dia, tak disangka ada kejadian bisa seperti ini. Sudah kejadian, Asisten I mengatakan, langkah yang diambil melakukan protokol penanganan Covid-19. "Sudah kita lakukan protokol Covid," kata dia.
Jadi bagi siapa pun yang berinteraksi dengan kontak risiko tinggi maka, kata Humiang, sementara melakukan isolasi diri secara mandiri. "Kejadiannya (kunker) 12 Maret, jadi kalau ikut protokol Covid 19, maka 14 hari lagi masuk kategori aman," kata dia. Jika dihitung-hitung 14 hari, maka menurut Humiang, maka tinggal 2 hari lagi. "Tanggal 27 Maret selesai," ujarnya.
Selain itu, memang baiknya yang terindikasi dilakukan rapid test. "Kalau sudah datang (rapid test) untuk tes bisa diprioritaskan," ujarnya. Kejadian ini memang sudah risiko, sehingga ikut prosedur saja dan tetap waspada.
Kabag Umum DPRD Sulut, John Paerunan membenarkan soal kunker legislator Sulut. "Dari Komisi D DPRD Sumut diterima Sekwan, tanggal 12 Maret 2020," ujarnya, Rabu (25/3/2020).
John mengatakan, kunker itu diadakan sebelum ada edaran dari Pemprov Sulut untuk mencegah penyebaran Corona. Jadi seperti biasa bertugas menyambut kunker Komisi D DPRD Sumut.
Paerunan tak menyangka jika ada anggota DPRD Sumut yang terjangkit Corona. Ia pun sudah mencoba mengklarifikasi kabar tersebut ke Sumut, cuma belum mendapat kabar lebih detail. "Doakan semoga aman. Siapa sangka saat tugas jadi begini," kata dia.
• ODSK Doakan Ibunda Jokowi, Presiden: Empat Tahun Ibu Sakit Kanker
Sekretariat DPRD pun sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Sulut, kemudian mendata pegawai yang berinteraksi saat kunker DPRD Sumut. “Sementara data siapa yang berinteraksi berjabat tangan, berada dalam ruangan, siapa-siapa. Nama, umur, alamat, nomor ponsel. Langkah ini sudah koordinasi dengan Satgas Covid," ujarnya.
Sebelumnya informasi Anggota DPRD Sumut Aulia Agsa mengalami gangguan kesehatan dan harus mendapat perawatan di RS Adam Malik usai kunker dari Sulut.
Amir Liputo, Anggota DPRD Sulut mengaku kaget setelah mengetahui ada Anggota DPRD Sumut terinfeksi Covid 19. Satu di antara lokasi tujuan kunker DPRD Sumut itu di Kantor DPRD Sulut. "Tentu kaget baru tahu semalam (24 Maret) ada anggota DPRD Sumut, positif Covid 19, setelah telusuri langsung ke beberapa sumber yang bersangkutan memang positif," kata dia.
Ia tak menyangka kejadian belakangan seperti ini. "Kita tidak bisa menolak kunjungan, karena pada saat itu belum ada edaran dari Kemendagri. Sudah di Manado, tidak mungkin kami tolak, sehingga waktu itu diterima Sekwan dan beberapa Kabag," kata dia.
Amir mengatakan, adanya pertemuan itu tak bisa dipungkiri berarti ada interaksi. Maka, langkah pertama siapa saja yang berinteraksi akan memeriksakan diri secara sukarela. "Sudah melapor ke Posko (Satgas) Covid 19 masuk dalam pengawasan, DPRD proaktif karena tidak ingin menjadi katalisator penularan," ujarnya.
Kondisi saat ini, tidak tahu sudah tertular atau belum, maka langkah aman dengan memeriksakan diri. Selain menyambangi Kantor DPRD Sulut, rombongan Komisi D DPRD Sumut sebelumnya menyambangi Kantor Gubernur Sulut. Rombongan diterima Asisten I Pemprov Sulut Edison Humiang. Kunker tersebut kaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Pertambangan dan ESDM.
Tindakan pencegahan dilakukan Polsek Ratatotok bersama puskesmas. Petugas langsung mencegat dan melakukan pemeriksaan terhadap 3 warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang berkerja di PT SEJ di wilayah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara sejak pagi tadi Rabu (25/3/2020).
Kapolsek Ratatotok Inspektur Satu Stenly Calvin Korua mengatakan, ketiga WNA sudah diperiksa dan dinyatakan sehat. "Tadi kami langsung melakukan pemeriksaan terhadap ketiga WNA asal Tiongkok yang berkunjung disalah satu perusahaan tambang yang ada di Kecamatan Ratatotok," tutur Kapolsek.
• Pemkab Minahasa Ancam Tutup Pertokoan jika Tidak Sediakan Tempat Cuci Tangan