Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai II Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, Freddy Simboh ST, proyek terhenti karena dana konstruksi ditarik kembali oleh pemerintah pusat.
"Karena pembebasan lahan masih bermasalah, dana konstruksi ditarik lagi oleh pemerintah pusat. Permasalahan ini membuat konstruksi yang dikerjakan selama empat tahun tidak bisa selesai tepat waktu sehingga tahun depan harus adakan lelang lagi," terangnya, Rabu (16/10/2019).
• Banjir 2014 Bikin Manado Sulit Raih Adipura, Begini Penjelasan Peraih Beasiswa Australian Award
Untuk tahun ini, Freddy menambahkan, pemerintah pusat tidak memberi dana konstruksi, hanya dana pembebasan lahan.
"Jadi tahun ini fokus ke pembebasan lahan," ucapnya.
Biaya pembebasan lahan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini memakan Rp 17 miliar, sedangkan hingga tahun ini baru terealisasi lima puluh persen.
Pemerintah menargetkan pembebasan lahan di kelurahan Istiqlal dan Karame selesai pada November tahun ini agar bisa mengajukan dana pembebasan lahan lagi tahun depan untuk Kelurahan Pinaesaan dan Komo.
• Apakah Benar Ada Bantuan Tahap Dua Bagi Korban Banjir 2014 yang Belum Dapat?
Freddy belum bisa memastikan kapan proyek akan dimulai mengingat masih banyaknya lahan yang harus disterilkan.
"Yang penting pembebasan lahan selesai dulu, lalu nanti kami bisa ajukan dana konstruksi dan melakukan pelelangan. Tapi target tahun depan sudah bisa dimulai," tambahnya.
Freddy mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena semuanya sedang diusahakan pemerintah.
"Kami usahakan yang terbaik bagi masyarakat. Bahkan Pak Gubernur sendiri sampai datang ke Jakarta untuk mengurus semuanya," kata dia.
• Beberapa Warga Korban Banjir 2014 Mengaku Belum Dapat Bantuan
Masalah Sertifikat Lahan
Proyek normalisasi DAS Tondano yang dibangun sejak tahun 2015 sudah terhenti sejak November tahun lalu.
Pembebasan lahan proyek yang membentang sepanjang jembatan Megawati, Mahakam hingga Kairagi masih mengalami kendala.
Kata Freddy Simboh, tidak ada penolakan dari warga sekitar terkait penggusuran.
"Warga justru berebut ingin dibayar ganti rugi," katanya.
• Ny Rita Dondokambey dan Ny Devi Tanos Terobos Lumpur Sambangi Korban Banjir Manado