G30S PKI

Kisah Aipda KS Tubun, Korban G30S/PKI, Ditembak Mati Pembelot saat Upaya Selamatkan Pak Nasution

Penulis: Frandi Piring
Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AIP KS Tubun - Pahlawan Revolusi

Karena lahir dari keluarga kurang mampu, KS Tubun hanya sempat mengenyam pendidikan formal di SD Katolik di Tual, Maluku Tenggara.

KS Tubun menyelesaikan pendidikan dasarnya pada 1941.

Ketika KS Tubun masih bersekolah, ibunya meninggal dunia.

Sementara untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, KS Tubun harus pergi ke tempat lain yang tentu akan memakan banyak biaya.

Baru pada 1951, ketika Kepolisian Negara (sekarang Polri) membuka kesempatan para pemuda untuk menjadi anggota polisi, KS Tubun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

KS Tubun langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Ambon.

Sebelum diterima, KS Tubun harus mengikuti ujian saringan lebih dulu.

Ujian tersebut akhirnya dapat dilewati dengan baik, KS Tubun diterima di SPN.

Pendidikan di SPN berlangsung selama enam bulan, KS Tubun mengikutinya dengan tekun.

Selama masa pendidikan, bakatnya sebagai seorang polisi sudah kelihatan. (4)

Baca: 10 Pahlawan Revolusi Gugur saat G30S PKI, Pembunuhan Jenderal Ini Didalangi Kakaknya Petinggi PKI

Riwayat Karier

Selesai menjalani pendidikan polisis di SPN, KS Tubun kemudian menjadi anggota Brimob dengan pangkat Agen Polisi Kelas Dua (Prajurit Dua Polisi).

KS Tubun bertugas di Ambon selama beberapa bulan.

Setelah itu, KS Tubun kemudian pindah ke Jakarta dan tetap ditempatkan di kesatuan Brimob namun pangkatnya sudah dinaikkan menjadi Agen Polisi Kelas Satu (Prajurit Satu Polisi).

Tugas Brimob berbeda dengan tugas Polisi Umum.

Halaman
1234

Berita Terkini