G30S PKI

Kisah Aipda KS Tubun, Korban G30S/PKI, Ditembak Mati Pembelot saat Upaya Selamatkan Pak Nasution

Penulis: Frandi Piring
Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AIP KS Tubun - Pahlawan Revolusi

Ayahnya bernama Primus Satsuit Tubun, seorang penganut agama Katolik yang ketat.

KS Tubun memiliki tiga orang saudara, tiga laki-laku dan dua perempuan.

Pada 1959, KS Tubun menikah dengan seorang gadis Jawa, Margaretha.

Dari pernikahan itu, KS Tubun dan Margaretha dikaruniai tiga orang anak di antaranya Philipus Sumarno, Petrus Indro Waluyo, Linus Paulus Suprapto. (2)

KS Tubun meninggal pada 1 Oktober 1965 sebagai korban tragedi berdarah G30S, dua pekan sebelum ulang tahunnya yang ke-37.

Saat itu, KS Tubun tengah berjaga di rumah Wakil Perdana Menteri Johanes Leimena.

Ketika pasukan penculik G30S hendak menculik Jenderal AH Nasution di Jalan Teuku Umar, sebagian pasukan hendak melumpuhkan pengawalan yang menjaga rumah Johannes Leimena yang letaknya berdekatan dengan rumah Nasution.

Saat itu, KS Tubun mendapat giliran untuk berjaga di pos jaga, sedangkan teman-temannya di tempat lain.

KS Tubun dikeroyok delapan orang penculik yang kemudian menghabisi nyawanya dengan peluru panas.

Pada 5 Oktober 1965, KS Tubun ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Komando Operasi Tinggi (KOTI) nomor 114/KOTI/1965 pada 5 Oktober 1965.

Selain itu, pangkatnya dinaikkan menjadi Ajun Inspektur Polisi II.

KS Tubun dimakamkan ke Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta Selatan. (3)

Like Halaman Facebook Tribun Manado:

Baca: Kisah Tragis Lettu Pierre Tendean, Letnan yang Jadi Perisai Jenderal AH Nasution saat G30S/PKI 1965

Riwayat Pendidikan

Halaman
1234

Berita Terkini