TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga menemukan ada yang terbakar di pekarangan. Setelah api padam ternyata yang terbakar adalah manusia.
Dia adalah Tijah (81), petani warga Dusun Baok RT 1 RW 4 Desa Ujung-Ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.
Dia ditemukan meninggal dunia di tanah pekarangan milik Suparji, anak kandungnya yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Korban ditemukan terbakar di pekarangan, Minggu (29/9/2019) sekitar pukul 11.00.
Kasubbag Humas Polres Semarang, Iptu Budi Supraptono mengatakan, peristiwa berawal saat Pulung WIdodo, tetangga korban pada hari yang sama sekitar pukul 09.00, korban pulang ke rumah untuk makan.
Selesai makan, korban kembali ke pekarangan rumah untuk membakar lahan kebun miliknya yang dipenuhi daun bambu kering.
"Api yang awalnya bertujuan untuk membakar daun bambu kering ternyata cepat merembet dan membuat api semakin membesar dan menutup seluruh akses keluar-masuk pekarangan," ungkap Budi.
Baca: Seorang Pria Paruh Baya Melakukan Beberapa Kali Hal Tak Pantas Terhadap Bocah Laki-Laki, Sudah Lima
Baca: Enam Hari Pasca Kerusuhan, Sudah Ada 10 Ribu Orang Daftarkan Diri Untuk Mengungsi Keluar Dari Wamena
Baca: Polisi Amankan Oknum Dokter Magang Pria, Diduga Lakukan Hal Aneh Sesama Jenis, Proses Hukum Berjalan
Facebook Tribun Manado :
Kebakaran tersebut diketahui oleh Pulung Widodo dan selang beberapa saat setelah kebakaran tersebut, Basir, tetangga korban menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sesaat setelah api padam.
Setelah itu warga segera melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Pabelan.
Sat Reskrim Polsek Pabelan bersama Sat Reskrim Polres Semarang melakukan penanganan terhadap kejadian penemuan mayat terbakar di tanah pekarangan tersebut.
Tim melakukan olah Tembah Kejadian Perkara (TKP) dan membuat sketsa TKP, melakukan pemeriksaan saksi-saksi, dan melakukan pemeriksaan medis.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan pada fisik korban, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan.
"Dari pihak keluarga korban, atas nama Rohzi usia 52 tahun menyatakan menerima kepergian Mbah Tijah di lahan miliki Suparji disaksikan oleh empat saksi dan ditanda-tangani oleh kepala desa setempat," tambah Budi.
Budi pun berpesan pada masyarakat yang hendak membersihkan lingkungan rumahnya agar tidak dengan cara membakar sampah atau daun kering karena akan membahayakan diri sendiri dan lingkungan.
Lebih baik warga menguburkan sampah dan daun keringny agar lebih aman dari ancaman kebakaran. (arh)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Semarang Tewas dalam Kondisi Terbakar di Pekarangan
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :