TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernah dengar buah rambusa? Bukan rambutan, ya. Mungkin kedengarannya agak asing.
Buah ini berasal dari tanaman liar yang tumbuh merambat di daerah hutan, pesisir pantai, sawah, ladang, atau tanah yang tidak terawat tapi mendapat cahaya matahari.
Buah ini disebut-sebut sebagai markisa mini karena bentuknya yang lebih kecil daripada markisa sungguhan.
Tahukah buah ini sangat berbahaya waktu muda karena beracun?
Namun, ketika sudah matang, buah ini dapat dikonsumsi karena mengandung banyak manfaat.
BERITA POPULER
Baca: Seorang Mahasiswa Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Kos, Diduga Kematian Karena Ini
Baca: 2 Anak Pejabat Pesta Sabu di Kamar Kos Gadis 19 Tahun, Digerebek saat Asik Lakukan Hal Terlarang Ini
Baca: Intip Suasana Malam Pertama Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Ternyata Ada Sosok Ini Dalam Kamar
Follow Instagram Tribun Manado
Baunya Khas
Buah rambusa memiliki nama Latin Passiflora foetida. Ia berasal dari keluarga Passiflora.
Jadi buah ini masih bersaudara dengan buah markisa (Passiflora edulis) dan buah erbis (Passiflora guadrangularis)
Kata foetida artinya bau. Passiflora foetida berarti tanaman dari keluarga Passiflora yang bau.
Yap, pohon rambusa memang memiliki bau yang khas yang cukup menyengat. Bau ini berasal dari daunnya yang telah rusak.
Buah Terbungkus Jaring
Pohon rambusa berbunga cantik. Bunganya besar berwarna putih dengan semburat warna ungu. Kelopaknya berbentuk seperti rambut.
Setelah terjadi penyerbukan, bunga berubah jadi buah.
Buah rambusa yang sudah tua terbungkus oleh jaring. Jaring itu berasal dari kelopak bunga yang berubah jadi jaring.