1. Tak diundang kongres PDI-P
Dalam Kongres V PDI-P di Bali, beberapa waktu lalu, turut hadir Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno.
Padahal, keduanya berada di posisi yang berseberangan dengan kubu Jokowi pada Pilpres 2019.
Saat itu tak terlihat kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di lokasi.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya memang hanya mengundang partai Koalisi Indonesia Kerja.
Adapun kehadiran Prabowo dan Eddy dalam acara tersebut merupakan undangan khusus dari partai.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengundang Prabowo secara khusus untuk datang ke kongres saat bertemu di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/7/2019).
PDI-P juga mengundang Zulkifi Hasan dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR juga Ketua Umum PAN.
Namun, Zulkifli Hasan diwakili oleh Eddy karena tak dapat hadir di acara tersebut.
"Yang kami undang adalah partai Koalisi Indonesia Kerja dan Pak Prabowo diundang secara khusus oleh Ibu Mega pada saat pertemuan di Teuku Umar," kata Hasto.
"Kemudian Pak Zulkifli diundang dalam kapasitas sebagai Ketua MPR, tapi juga melekat sebagai Ketua Umum PAN," ucapnya.
Meski tak diundang, Partai Demokrat tak berkeberatan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mengatakan, PDI-P sebagai tuan rumah berhak menentukan siapa saja yang diundang dalam perhelatan penting partainya itu.
"Kami sepenuhnya memandang soal siapa yang diundang dan yang tidak menjadi privilege pihak yang punya acara, dalam hal ini PDI-P," kata Renanda.
2. Dianggap terlambat