Blak-blakan Jokowi Seusai Temu dengan Prabowo: Begini Kata Presiden

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik Prabowo Subianto berpidato dalam pertemuan pertama kali setelah usai Pilpres 2019.

Oleh sebab itu kita berusaha menyelesaikan ini bukan hanya melalui lifting tetapi juga penerapan B20 (bio solar, campuran antara solar dan minyak sawit). Penggunaan B20 itu kan hampir 100 persen dari target, ini mau kita tingkatkan lagi.

Saya targetkan sampai akhir tahun masuk ke B30. Lha ini gedhe (besar).Kemudian untuk substitusi impor kita juga memproduksi solar. Mengurangi (impor) banyak sekali.

Avtur juga kita produksi sendiri. Baru saja, kira-kira baru sebulan. Kemudian nanti elpiji, juga mulai kita produksi, mungkin baru dua tahun. Insyaallah selesai dalam dua tiga tahun. Semua butuh waktu.

Impor petro chemical kita juga besar sekali. Mengapa masalah ini nggak selesai-selesai, karena kita tak mau bangun kilang. Sudah sekira 30 tahun kita nggak membangun. Sekarang ini dalam proses, tapi kan selesainya empat tahun, lima tahun.

Kalau punya kilang minyak, turunannya (petro chemical) itu bisa banyak banget, sehingga bisa mengurangi impor.

Apa terobosan yang akan dilakukan pada periode kedua (2019-2024) mendatang?

Reformasi birokrasi mutlak dilakukan. Sekarang ini dunia berubah cepat sehingga memerlukan fleksibilitas, butuh kecepatan.Butuh lembaga yang semakin sederhana (simpel).
Birokrasi kita ini ruwet, terlalu banyak eselon. Coba bayangkan, kita perintah ke menteri. Menteri perintah kepada direktur jenderal (dirjen). Selanjutnya dirjen kepada direktur.

Direktur kemudian kepada Kasubdit, selanjutnya turun ke kepala seksi. Woww muter-muter, beberapa bulan kemudian baru sampai ke saya lagi. Ini yang membuat kecepatan, fleksibilitas, menjadi hilang.

Sebenarnya kita sudah motong banyak sekali. Contoh, izin membangun pembangkit tenaga listrik, sebelumnya perlu 259 izin. Nggak tahu mungkin 10 koper untuk membawa dokumen tidak cukup.

Sudah kita potong menjadi 58 izin. Menurut saya 58 itu masih banyak banget. Ini lah mengapa investasi kita tersendat-sendat. Mangkanya kami masih diberi kesempatan lima tahun lagi ya untuk menata yang seperti ini. (feb/amb/yls/wil/deo)

Berita Terkini