Berita Heboh

Dana Otsus Capai Rp 8,3 T, Mahasiswa Papua di Jawa dan Bali Malah Terancam Diusir dari Kontrakan

Penulis: Aldi Ponge
Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Bupati Puncak Papua

f. Bahwa mengingat kondisi ini, saya secara pribadi menulis dan mempublikasikan via media online (....)

Artinya bahwa kondisi ini sudah lama terjadi dan paling tidak kami telah menyuarakan, namun semua pihak terutama pemerintah kabupaten puncak tidak pernah memberikan respon sendikitpun akhirnya kini benar-benar menderita;

g. Bahwa pada hari senin, 24 Juni 2019, pemilik rumah / tuan rumah kontrakan Mahasiswa asal Kabupaten puncak di kota studi Salatiga telah bertemu pengurus dan diminta pada hari ini ( senin 24 -29 Juni 2019 diminta membayar 20.000.000,00 ( juta) atau 60% dari harga total.

Apabila sampai dengan Sabtu, 29 Juni 2019 tidak terbayarkan RP.20.000.000,00 dimaksud, maka hari minggu wajib meninggalkan rumah ini;

h. Bahwa atas situasi dan kondisi ini, menyebabkan kami menjalankan sumbangan suka rela dengan beban Rp.100.000 per orang, namun tidak cukup untuk sampai jumlah Rp. 20.000.000,00, dengan ini saya atas nama Otis Tabuni, atas nama SDM puncak, atas nama kemanusiaan dapat menyampikan menyampaikan surat terbuka ini dengan tuntutan sebagai berikut:

MEMOHON
1. Pemerintah Kabupaten Puncak Segera merealisasikan apa yang menjadi tugas berdasarkan pasal 8 poin (a) tentang Pendidikan;

2. Bahwa SDM puncak adalah pondasi masa depan puncak sehingga tidak ada alasan apapun yang dapat mengabaikan nasib dan Studi bagi Mahasiswa asal puncak se Jawa dan Bali;

3. Bahwa terhitung dari dilkeluarkannya Surat terbuka dan permohonan ini, agar dapat mendengar, merespon dan menjawab dalam waktu 1 minggg dan paling lama dua minggu sejak dikeluarkannya surat ini;

4. Bahwa kami tidak berharap siapa-siapa sebab selama ini kami mengakui pemerintah kabupaten puncak adalah orang tua bagi kami, bagi masa depan kami dan bagi pembangunan SDM kabapaten puncak Provinsi Papua

5. Bahwa diharapkan dengan hormat agar sekali lagi, kami mohon agar mendengar suara dan penderitaan kami agar kami tenang dalam rumah dan dapat melaksanakan aktivitas sebagaimana biasanya.

Sekian yang dapat penulis sampaikan, kiranya suara ini dapat didngar agar kami tidak gelisah dengan berbagai tekanan atas tindakan tuan pmilik rumah.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus dan Moyang Puncak Memberkati pemerintah Puncak Papua.

Amolongo, Kinainak, Wiwiao, wa,..wa…wa..wa..

Salatiga, 25 Juni 2019
Pukul 01:00 WIB
ttd
Otis Tabuni,

Catatan:
1. Saya tidak bermaksud untuk intervensi Organisasi
2. Saya menyampaikan surat ini murni aksi kemanusiaan
3. Segala prasangka saya menolak atas nama Mahasiswa yang sedang menderita atas situasi ini
4. Saya tidak hanya menyarakan soal Puncak, namun menyuarakan nasib mahasiswa di luar dari kabupaten puncak, seperti Penggunungan Bintang dan Nduga serta secara person lainnya.

Discalimer: Tribunmanado.co Manado masih menunggu konfirmasi dari Pemprov Papua dan Pemkab Puncak Papua

Berita Terkini