Aksi 22 Mei

Video Pengakuan Tersangka yang Mengaku Diperintah Kivlan Zen, Pengacara Singgung Uang Rp 150 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengacara Kivlan Zen bantah Pengakuan para tersangka yang sebut Kivlan Zen merencankan dan perintahkan membunuh sejumlah tokoh nasional

Tonin menegaskan jika kliennya tak merencanakan pembunuhan terhadap lima pejabat negara dan seorang pimpinan lembaga survei.

"Bapak Kivlan Zen tidak pernah merencanakan pembunuhan.

Itu adalah hoaks," kata Tonin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/6/2019).

Saat ini, Kivlan Zen ditahan di Rutan Guntur.

Ia ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Tonin juga mengatakan jika pihaknya sedang mengajukan penangguhan penahanan.

"Kita sedang minta perlindungan hukum dan jaminan penqngguhan sehingga orang bisa tanya langsung ke Pak Kivlan bagaimana ceritanya.

Kalau Pak Kivlan (yang memberikan kesaksian) langsung kan enak," kata Tonin.

Terkait uang Rp 150 juta yang disebutkan oleh tersangka Iwan, Tonin juga memberikan penjelasan.

Tonin mengatakan, Kivlan Zen memberikan uang Rp 150 juta kepada Iwan guna perayaan Supersemar pada 11 Maret 2019.

"Sebenarnya uang Rp 150 juta itu tidak ada untuk perencanaan pembunuhan.

Bulan Maret, kan, ada (peringatan) Supersemar, kan, setiap tahun dirayakan dengan orasi, diberilah Rp 150 juta kepada Iwan," katanya.

Uang tersebut, dimaksudkan untuk keperluan konsumsi dan transportasi.

Kivlan Zen Tersangka (berita kompas)

"Kata Pak Kivlan kepada Iwan, 'Hei Iwan kau buat orasi pada 11 Maret untuk merayakan (Supersemar) di Monas.

(Iwan) sanggup untuk 1.000 orang'. Maka, diperlukan uang (Rp 150 juta) untuk konsumsi dan transportasi," ujarnya.

Halaman
1234

Berita Terkini