TRIBUNMANADO.CO.ID-Ananda Hafidh Rifai, siswa peraih nilai Ujian Nasional (UN) 100 atau sempurna di empat mata pelajaran menceritakan cara belajar yang selama ini dilakukannya.
Untuk menguasai mata pelajaran, dia mengaku tak pernah mengikuti bimbingan belajar atau bimbel. karena takutnya membebani orang tua.
Dia selama ini belajar biasa saja dan tidak terlalu keras.
Justru menurut Hafidh jika terlalu keras belajar hasilnya belum tentu baik.
"Kalau saya merasa tidak cukup dengan buku dari sekolah saya pasti cari tahunya dari internet, lebih praktis saja," ucapnya.
Sehingga ketika mengetahui mendapat nilai 100, Ananda Hafidh Rifai sendiri tidak menyangka bisa mendapatkan nilai tersebut.
Baca: 7 Fakta Ananda Hafid Rifai, Siswa SMA Peraih Nilai 100 di Semua Mata Pelajaran Ujian Nasional 2019
Baca: VIRAL Rayakan Kelulusan, Irene Soenarno Siswi SMK Tewas Ditabrak Motor, Kondisi Pacarnya Sekarat!
Baca: Tak Suka Pamer Harta, Luna Maya Ternyata Punya Vila Mewah di Bali, Intip Yuk!
Baca: UPDATE Siswi SMK Tewas Ditabrak di Hari Kelulusannya, Polisi: Pacar Korban Tak Punya SIM
"Tidak menyangka, karena awalnya tidak ditarget (nilai 100)," ungkapnya.
Usai mendapat nilai sempurna, Hafidh mengaku telah lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, dirinya kini juga tengah mengikuti Olimpiade Astronomi tingkat nasional dan masuk 8 besar.
"Semoga bisa masuk 5 besar," harapnya.
Padahal UN SMA Sempat Dianggap Sulit oleh Beberapa Siswa.
Seperti diketahui, UN 2019 dilaksanakan dalam 2 pilihan sistem yakni: Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil ( UNKP).
Lantas, di media sosial, beberapa siswa waktu lalu sempat mengeluhkan tentang susahnya soal Matematika pada UNBK 2019.
Keluh kesah tersebut salah satunya disampaikan di kolom komentar pada unggahan di akun resmi Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), @kemdikbud.ri.
Mengutip Kompas.com, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim mengatakan, memang terdapat beberapa pengembangan dari kisi-kisi UN Matematika yang sebelumnya telah diberikan.
"Terkait dengan soal itu, teman-teman siswa mengeluhnya sih memang tahun ini tidak seramai tahun lalu, soal matematika yang HOTS (High Order Thinking Skills) tahun lalu," ucap Satriwan kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).
"Memang ada soal yang kisi-kisinya sedikit."
"(Maksudnya) di kisi-kisinya tidak membahas panjang lebar, namun di soal ujiannya ada pengembangan dari kisi-kisi," kata dia.
Satriwan yang saat itu juga menjadi pengawas ujian menceritakan bahwa terdapat kesalahan teknis terjadi.
"Tahun ini sih keluhannya yang pertama, ada satu yang soalnya salah begitu (jawabannya tidak ada)."
"Akhirnya secara manual pengawas harus memasukkan nama-nama siswa dan soal yang keliru itu secara online," ujar dia.
Meskipun banyak yang mengeluh, lanjut Satriwan, beberapa siswa yang bersekolah di tempat ia mengajar tidak mengalami kesulitan berarti.
Menurut Satriwan, FSGI telah melakukan komunikasi dengan Kemendikbud untuk melakukan beberapa pelatihan kepada para pengajar di Indonesia.
"FSGI tak henti-hentinya meminta Kemendikbud untuk memberi pelatihan penguasaan pembelajaran berbasis HOTS untuk para guru, sehingga didesain pembelajaran yang mendukung HOTS sejak kelas-kelas awal."
"Jadi siswa dan guru tak kaget lagi jika menemukan soal dengan penalaran tingkat tinggi," ujar dia. (*)
Baca: Siswa SMA Peraih Nilai 100 di Semua Mata Pelajaran Ujian Nasional 2019, Terungkap Siapa Orangtuanya
Baca: Firasat Sang Ibu: Irene Soenarno Banyak Menciumnya, Siswi Tewas Ditabrak Saat Rayakan Kelulusan
Baca: Pergoki Istri Berhubungan Intim dengan Teman di Kamar Mandi, Suami Mengamuk saat Dengar Ungkapan Ini
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Tanpa Bimbel, Siswa SMA Anak Penjual Mainan di Solo Ungkap Rahasia Raih Nilai 100 di Semua Mapel UN,
Baca: Olly Hadiri Penamatan Smansa Manado: Pembangunan SDM Saat Ini Sangat Penting
Baca: Buat Anak Kos Nih, Janganlah Makan Menu Buka dan Sahur Itu-itu Saja, Ini yang Bakal Terjadi
Baca: Tim Safari Ramadan Kabupaten Ini Mulai Berkunjung ke Masjid-masjid