Seusai menyanyikan lagu tersebut Neno Warisman menyempatkan diri berorasi. Neno berseru untuk tak berhenti mengawal perjuangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"2019 untuk Prabowo-Sandi, mari kita kawal terus," ucap Neno.
Dalam orasinya Neno meyakinkan para pengunjuk rasa aksi yang mereka lakukan di depan kantor Bawaslu adalah sebuah kemuliaan. “Ini adalah kemuliaan untuk menjunjung kebenaran,” katanya.
Demonstran membawa spanduk bertuliskan tuntutan kepada Bawaslu untuk mengusut tuntas kecurangan pada pemilihan umum 2019. Mereka juga meminta Bawaslu untuk melakukan pemeriksaan forensik kepada para petugas pemungutan suara yang meninggal dunia di seluruh Indonesia.
Aksi demonstrasi ini berakhir pukul 15.45 WIB. Tak lama setelah aksi ini berakhir, hadir yang menyebut diri sebagai Aliansi Santri Bersatu yang melakukan aksi di depan kantor Bawaslu. Massa ini membawa sebuah mobil komando yang bertuliskan 'Tolak People Power'. Orator menegaskan pihaknya bukan dari pihak pasangan calon 01 maupun 02.
"Kami tegaskan Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Kami bukan 01 atau 02, tapi kami 03 yaitu persatuan Indonesia," kata orator.
Aliansi Santri Bersatu menyerukan tiga tuntutan. Pertama mereka menyatakan mendukung Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum. Kedua menuntut semua pihak untuk menghormati hasil pemilu dan menerima hasilnya secara legowo. Ketiga, pemilu telah berakhir dan sekarang adalah saatnya menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Aksi ini juga mendapat pengawalan dari petugas kepolisian. Massa kawal BPN Prabowo-Sandiaga sempat saling dorong dengan petugas kepolisian. Massa kawal BPN memaksa untuk menemui Aliansi Santri Bersatu, namun polisi meminta mereka untuk segera membubarkan diri. (tribun network/git/kcm/coz)