Dianggap Dapat Sembuhkan Penyakit Ternyata Jus Ini Tak Berkhasiat

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manfaat Seledri

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jika Moms melihat di media sosial yang mengatakan jus seledri dapat sembuhkan penyakit sebaiknya skeptis.

Banyak yang mengatakan bahwa jus seledri dapat obati penyakit Crohn's, colitis, IBS, pencernaan, kembung, jerawat, kolesterol tinggi, peradangan, kesehatan hati, dan tekanan darah tinggi.

Apakah benar jus seledri dapat obati semua penyakit di atas?

Melansir dari SELF, jus seledri tidak seperti yang kita bayangkan dapat memberikan khasiat pada kesehatan.

"Orang-orang menginginkan satu makanan yang memberikan keajaiban sehingga memberikan perubahan kesehatan pada tubuh mereka.

Padahal tidak ada keajaiban pada jus seledri bahkan tidak ada penelitian yang menyatakan," kata Lisa Young, R.D.N., C.D.N., Ph.D., seorang profesor nutrisi di New York.

Keri Gans, R.D.N., D.D.N., seorang konsultan gizi juga mengatakan, tidak ada asumsi yang mengatakan bahwa jus seledri dapat menyembuhkan beragam penyakit di atas.

Gans juga mengatakan tidak ada komunitas peneliti yang mendukung pernyataan tersebut.

Kim Larson, R.D.N., seorang pelatih diet dan kesehatan dari Total Health di Seattle, juga mengatakan hal yang sama yaitu tidak ada penelitian medis yang mengatakan jus seledri dapat obati beragam penyakit tadi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Molecule pada 2009, mengatakan seorang peneliti dari Serbia memberikan tikus obat kemoterapi dan jus daun seledri untuk melihat apakah ia memiliki efek perlindungan terhadap efek samping selama perawatan.

Jus daun seledri justri menurunkan intensitas salah satunya membuat stres oksidatif.

Kemudian, sebuah penelitian dari Journal of Ethnopharmacology di 2014 menemukan bahwa suplemen apigenin, flavonoid yang ditemukan dalam seledri, mungkin telah membantu memperlambat perkembangan gastritis dan kanker lambung.

Sebuah penelitian pada manusia yang dipublikasikan oleh Natural Medicine Journal pada 2013, di mana 30 pasien dengan hipertensi ringan hingga sedang mengonsumsi suplemen ekstrak seledri harian (bukan jus) selama enam minggu.

 
Setelah itu, para peneliti melihat penurunan yang signifikan secara statistik pada tekanan darah peserta.

Namun, tidak ada pihak medis dari dunia medis yang mengontrol penelitian ini dan orang yang menulis penelitian ini adalah perusahaan pembuat ekstrak seledri (jadi bukan pihak yang netral).

Halaman
12

Berita Terkini