Laporan Wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Hingga Senin (4/3/2019), sudah 40 orang yang diambil data oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sulut.
"Laporan kehilangan sampai saat ini di pos ante mortem ada 20 orang. Kemudian kita mengambil sampel DNA terhadap keluarga terdekatnya. Kita ambil DNA dari dua orang terdekat dari 20 yang dilaporkan hilang. Totalnya sudah sekitar 40 orang yang sudah kita ambil sampel DNA," ujar dr Paula Lihawa MForSc, Ketua Tim Pos Mortem DVI Bid Dokkes Polda Sulut di RSUD Kotamobagu, Pobundayan.
Paula mengatakan, tim DVI baru saja mengidentifikasi satu jenazah penambang korban longsor tambang Bakan.
"Berdasarkan temuan dan dicocokkan laporan orang hilang, ada beberapa tanda khas yang diiyakan istri almarhum. Tato mawar di leher kiri, dan ada tulisan nama di lengan kanan. Pakaian tidak ada lagi. Di saku celana pendek ada dompet berisi beberapa uang dan obat," jelas Paula.
Kemudian ditambah dengan visual oleh adiknya maka telah teridentifikasi jenazah tersebut bernama Juslan Rantenilu (36), warga Tanoyan.
“Almarhum sudah diserahkan kepada keluarga untuk kemudian dilakukan pemakaman," ujar dia.
Baca: Korban Longsor Tambang Emas Bakan, Satu Jenazah Teridentifikasi Warga Tanoyan Selatan
Baca: Dua Kali Ambulans ke RSUD Kotamobagu, Bawa Mayat Utuh dan Potongan Kaki dari Tambang Bakan
Selain jenazah Juslan, tim DVI juga masih berupaya mengidentifikasi potongan tubuh berupa kaki kanan yang dibawah tim evakuasi ke posko post mortem.
“Kaki tersebut ada di dalam sepatu boot warna kuning. Itu nantinya akan dibuktikan berdasarkan hasil DNA siapa keluarganya. Sudah 40 orang yang diambil DNA, nanti dilihat hasilnya," ujar dia.
Ia kemudian mengimbau kepada keluarga yang merasa masih ada keluarganya di lokasi longsor tambang agar segera melapor.
"Tolong melapor ke posko ante mortem di Pos Satu JRBM. Di sana akan ditulis data korban, akan diambil sampel DNA jika orang tua atau kakak adik kandung korban," kata dia.
Baca: Bupati Bolmong Janjikan Beri Santunan bagi Para Korban dan Keluarga
Baca: Gubernur Akan Beri Santunan bagi Korban Tambang Emas Bakan
Ia juag berterima kasih kepada seluruh tim SAR di lokasi tambang yang sudah mencari mengevakuasi korban sehingga satu jenazah teridentifikasi.
"Nanti untuk kepentingan data di posko post ante mortem kita membutuhkan Kartu Keluarga, SIM, ijazah yang bisa dilihat perbandingan sidik jari nanti. Kemudian kita butuh pengetahuan keluarga dekat mengenai tanda khas, tanda lahir, tato, bekas luka, gigi palsu, bekas patah, dan lainnya," ujar Paula.
Tim DVI Biddokkes, kata dia, bekerja seiring dengan pencarian korban.
"Selama masih dilakukan pencarian dan ada jenazah, maka kami tetap bekerja," ujar dia. (*)
TONTON JUGA: