Virus Leptospirosis Menyerang DIY, Begini Gejala-gejala yang Dirasakan Pasien!
"Satu hari panas sama pusing, dibawa ke dokter periksa, tapi nggak berkurang. Terus hari kedua dibawa ke klinik disuruh opname,"
Samadi (53), Warga Sindet, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DIY
TRIBUNMANADO.CO.ID - Virus Leptospirosis mulai menyerang wilayah DIY.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman telah mengeluarkan imbauan agar warganya waspada terhadap penyakit ini.
Selain itu kewaspadaan juga terhadap bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca: Demam Berdarah Membunuh 74 Orang: 5 Tahun Terakhir 6.130 Kasus DBD
Untuk kasus Leptospirosis selama puncak musim penghujan ini, di Bantul bahkan sudah mulai ada yang terserang.
Warga Sindet, Wukirsari, Imogiri, Samadi (53), hingga Kamis (17/01/2019), bahkan masih terbaring di RSUD Panembahan Senopati, didiagnosa karena virus leptospirosis.
Meski demikian, kondisi terakhir dikabarkan oleh anaknya, Samadi mulai membaik.
Anaknya tersebut, Wajilanto, mengaku lega ayahnya yang terdiagnosa leptospirosis dapat segera ditangani.
Pasalnya, kata Wajilanto, semula gejala yang dirasakan ayahnya yakni Samadi, kian hari kian memburuk.
Baca: Awal Tahun, 43 Kasus DBD di Bolmong Raya
Sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati, Wajilanto mengaku ayahnya yang menderita demam tinggi selama sehari langsung diperiksakan ke dokter.
"Satu hari panas sama pusing, dibawa ke dokter periksa, tapi nggak berkurang. Terus hari kedua dibawa ke klinik disuruh opname," jelasnya.
Lanjutnya, kondisi ayahnya yang berusia 53 tahun tersebut pun kian menurun.
"Dipantau trombosit turun, nggak ada perkembangan. Lalu saya minta pindah ke rumah sakit," ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis (17/1/2019) sore.