Berita di Sulut

Fakta-Fakta Kasus DBD di Sulut: Jumlah Kematian, Belum KLB hingga Pasien Membludak di RSUP Kandou

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waspada demam berdarah.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat pada awal Januari 2019 ini.

Lebih dari 67 warga Sulawesi Utara diserang DBD pada awal tahun 2019, 3 di korban antaranya meninggal dunia.

Pasien DBD pun membludak di RSUP Kandou. Di sisi lain masyarakat terus mendesak pemerintah agar melakukan fogging.

Namun, pemerintah menyebut fogging bukanlah cara utama mencegah DBD tapi kebersihan lingkungan.

Baca: 5 Populer 9 Januari 2019 - Pengakuan Gigolo, Vanessa Angel hingga Perkelahian Siswi SMP di Amurang

Baca: Jadwal Pemadaman Listrik di Manado & Tomohon Kamis (10/1/2019), Cek Nomor Kontak PLN di Sini!

Baca: Heboh Perkelahian Siswi SMP di Amurang, Kasat Reskrim Polres Minsel: Besok Kami Turun ke Sekolah

Baca: Heboh Video Perkelahian Siswi SMP, Kadispora Minsel: Saya Dapat Kabar Ada Kakak Beradik Juga

Berikut deretan fakta tentang kasus DBD yang terjadi di Sulawesi Utara:

67 Orang Diserang DBD di Sulut pada Awal Januari, 3 Korban Tewas

Sebanyak 67 warga Sulawesi Utara diserang Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2019, 3 di korban antaranya meninggal dunia.

Dr Debby Kalalo, Kepala Dinas Kesehatan Sulut menyampaikan, Dinas Kesehatan sudah menyipkan poskos khusus untuk mengumpulkan laporan dari kota/kabupaten

Posko ini menjangkau 194 puskesmas dan 42 rumah sakit, dari laporan itu dibuatkan tindak lanjut

"Dinkes tidak tidur -tidur," kara dia.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/08/67-orang-diserang-dbd-di-sulut-pada-awal-januari-3-korban-tewas-terbanyak-kasus-di-kota-manado

Dinkes Sulut Kerahkan Tim Gerak Cepat

Kepala Dinas Kesehatan Sulut, dr Debby Kalalo mengatakan, Dinas Kesehatan sudah mengambil langkah sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan agar korban tak banyak berjatuhan.

"Kami sudah bentuk tim gerak cepat hingga ke kabupaten/kota terkait peningkatan suspect dengue yang terdeteksi melalui laporan sistem kewaspadaan dini dan respons, " kata dia.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/08/3-korban-tewas-dbd-di-awal-2019-dinkes-sulut-kerahkan-tim-gerak-cepat

Gejala-gejala DBD yang Perlu Diketahui

Kadis Kesehatan Sulut Dr Debby Kalalo meminta masyarakat menggalakkan program pencegahan lewat 3 M plus.

Gerakan ini mencegah pengembang iakan jentik nyamuk, mulaindari menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penampungan air, membuang dan menutup barang bekas yang dapat menampung air.

Plus, hindari gigitan nyamuk, dan gunakan anti nyamuk

"Gerakan ini harus serentak dan rutin, gerakan 3 M plus, harus jadi budaya jangan nanti kalau ada kasuz DBD., ini pokok pemberantasan DBD," kata dia.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/08/dbd-serang-67-warga-sulut-di-2019-ini-gejala-gejala-yang-perlu-diketahui

Pasien DBD Melonjak, Ini Tanggapan Dirut RSUP Kandou

Sebelas ranjang berjejeran di gang ruang rawat inap Irina E RSUP Prof Kandou, Manado.

Di atas ranjang itu, terbaring anak-anak yang mendapatkan perawatan. Orangtua dan keluarga menemani mereka.

Pengunjung lain juga menambah ramai gang selebar tiga meter tersebut, Selasa (8/1/2019) kemarin.

Di salah satu ranjang yang berjejeran itu terbaring Iqbad Lutfi (9), seorang anak laki-laki menggunakan kemeja biru motif garis dan bercelana pendek.

Wajah yang lesu menununjukkan raganya dalam keadaan lemas, infus tertancap di tangannya. Ayahnya dan ibunya menemani di samping ranjang dan memberikan semangat.

Dua perawat sedang memberikan perawatan kepada pasien.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/09/pasien-dbd-melonjak-beberapa-pasien-dirawat-di-gang-ruang-irina-e-prof-kandou-ini-tanggapan-dirut

Fogging Bukan Pilihan Utama Cegah DBD

Kepala Dinkes Kabupaten Bolsel dokter dr Sadly Mokodongan, melalui Kepala Seksi (Kasie) Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) M Safir SKM mengatakan, fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti pembawa virus Demam Berdarah (DBD) bukanlah pilihan utama.

"Karena fogging itu racun, kami lebih menekankan dengan kegiatan kerja bakti memberantas sarang nyamuk," jelasnya

Sama halnya dengan bubuk abate kata dia hanya bisa digunakan untuk penampungan air tapi bukan air minum.

"Misalnya fas bunga dan air untuk mencuci berbagai peralatan rumah tangga," jelasnya.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/09/dinkes-bolsel-sebut-fogging-bukan-pilihan-utama-cegah-dbd

Kematian DBD Paling Banyak Anak Usia 0-16 Tahun

Orang tua wajib waspada dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Dinas Kesehatan merilis data tahun 2018, jumlah kematian akibat DBS itu korbannya kebanyakan anak-anak.

Sesuai data kematian akibat DBD terbanyak pada kelompok unur 0-5 tahun, dan 6-15 tahun. Usia 0-5 tahun sebanyak 9 anak meninggal dunia, terbanyak di kelompok usia 6-15 tahun sebanyak 13 anak. Untuk usia lebih 16 tahun sebanyak 2 korban meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debby Kalalo menyampaikan total tahun 2018 ada 24 orang meninggal dunia akibat DBD didominasi anak-anak.9

"Penularan terjadi di lingkungan rumah dan sekolah, karena anak balifa 0-5 tahun masih berakrifitas lebih banyak dibrumah dan umur 5-15 tahun merupakan anak usia sekolah, " kata dia kepada tribunmanado. co. id, Rabu (9/1/2018).

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/09/orang-tua-wajib-waspada-kasus-kematian-dbd-paling-banyak-anak-usia-0-16-tahun

RSUP Prof Kandou Pinjam Tempat Tidur dari TNI

Pasien DBD di RSUP Prof Kandou membludak. Puluhan pasien terpaksa dirawat di selasar atau di gang.

Pantauan Tribunmanado.co.id Rabu (9/1/2019) siang, selasar ruang Irine E penuh sesak dengan tempat tidur pasien.

Siang itu, beberapa pasien baru datang. Dengan terburu buru, perawat menyiapkan sebuah ruang reseption.

Meja dan kursi disingkirkan, ganti dua buah tempat tidur. Beberapa tempat tidur ternyata didatangkan dari IGD.

Dirut RSUP Prof Kandou Jemmy Pelenewen membeberkan, kamar sudah penuh hingga terpaksa pihaknya mengambil kebijakan menampung pasien di bangsal.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/09/pasien-dbd-membludak-rsup-prof-kandou-siapkan-aula-pinjam-tempat-tidur-dari-tni

Siklus 10 tahunan

Wakil Wali Kota Manado Mor Bastian menyatakan pihaknya masih mengkaji status keadaan luar biasa (KLB) terkait Demam Berdarah di Manado.

"Kita masih kaji, untuk itu saya mintakan kepada dinas kesehatan untuk segera memasukkan laporan mengenai pasien, baik baru maupun lama untuk kita kaji bersama," kata dia.

Dikatakan Mor, pihaknya tetap mengupayakan penanganan penyakit ini tanpa perlu menunggu ditetapkannya status KLB.

Menurut Mor, DBD yang terjadi di Manado menurut dokter merupakan siklus 10 tahunan.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/09/pemkot-manado-kaji-status-kejadian-luar-biasa-dbd-mor-jangan-tunggu-fogging-bersihkan-lingkungan

Demam Berdarah Membunuh 74 Orang: 5 Tahun Terakhir 6.130 Kasus DBD

DBD ramai diperbincangkan publik Sulawesi Utara. Sejak lima tahun terakhir, Dinas Kesehatan Sulut telah membukukan 6.130 kasus DBD.

Penyakit yang disebabkan nyamuk Aides aegypti ini telah membunuh 74 orang. Baru hari ke-6 di tahun 2019, DBD telah merengut 3 nyawa anak di Sulut.

Sesuai data Dinkes Sulut, kasus DBD 5 tahun terakhir paling tinggi terjadi tahun 2016, 2.217 kasus. Sempat menurun di tahun 2017 hingga 587 kasus, DBD kembali meningkat kasusnya di 2018, total 1.713 kasus terjadi.

Di 2018 juga mencatatkan jumlah kematian paling tinggi yakni 24 orang. Di awal 2019, DBD sudah menyerang 24 orang, 3 di antaranya meninggal dunia.

BACA SELENGKAPNYA: http://manado.tribunnews.com/2019/01/09/demam-berdarah-membunuh-74-orang-5-tahun-terakhir-6130-kasus-dbd

Alasan Belum Tetapkan KLB DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Debby Kalalo mengatakan, kondisi saat ini belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), hanya peningkatan jumlah kasus DBD.

"KLB itu ditetapkan kepala daerah tapi harus diverifikasi, ada syarat-syarat tertentu suatu daerah ditetapkan KLB," ujar dia kepada tribunmanado.co.id, Rabu (9/1/2019).

Dinkes Sulut sudah berkoordinasi dengan dinkes kabupaten dan kota untuk melakukan fogging (pengasapan) nyamuk dewasa di daerah ada kasus DBD.

Dokter Debby mengatakan, sebagai langkah pencegahan terus digalakkan program 3 M plus yakni menguras tempat membersihkan dan menutup tempat penampungan air, plus hindari gigitan nyamuk semisal menggunakan anti nyamuk.

Distribusi kasus DBD berdasarkan kabupaten/kota 3 Tahun Terakhir

                    2017 2018 2019
1. Manado 142   231    20
2. Minut      95    330    4
3. Bitung     111  142     3
4. Tomohon 18   100    0
5. Sitaro        1       4       0
6. Bolmong   9    234        0
7. Boltim     27 91 6
8. Minsel       13 75 4
9. Minahasa 48 249 15
10. Kotamobagu 45 90 10
11. Mitra 4 58 3
12. Bolmut 21 33 0
13. Sangihe 51 1 0
14. Talaud 0 65 2
15. Bolsel 2 10 0
Total. 587 1.713 67*

Distribusi kasus dan kematian DBD di Sulut

2015 - 21 orang meninggal dunia
2016 - 17
2017 - 9
2018 - 24
2019 - 3*

* Per 6 Januari 2019

Berikut daftar kasus DBD di Kabupaten Kota di Sulut pada awal Januari 2019

  • Kota Manado 20 kasus dengan 2 korban meninggal dunia.
  • Kabupaten Minahasa 15 kasus
  • Kotamobagu 10 Kasus
  • Kabupaten Boltim 6 kasus Kasus
  • Kabupaten Minut 4 Kasus
  • Kabupaten Bitung 3 Kasus termasuk 1 korban meninggal dunia
  • Kabupaten Mitra 3 Kasus
  • Kabupaten Talaud 2 Kasus

Data distribusi kematian kasus DBD berdasarkan kelompok umur di kabupaten /kita Provinsi Sulut tahun 2018

  • Kab/kota 0-5 thn 6-15 thn 16 thn lebih
  • Manado 3 1 0
  • Minsel 0 2 0 
  • Minut 1 2 0
  • Bitung 1 0 0
  • Minahasa 3 5 1
  • Mitra 1 0 0
  • Boltim 0 2 0 
  • Tomohon 0 1 1

* Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulut

TONTON JUGA:

Berita Terkini