Berita di Bolsel
Dinkes Bolsel Sebut Fogging Bukan Pilihan Utama Cegah DBD
Fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti pembawa virus Demam Berdarah (DBD) bukanlah pilihan utama.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dokter (dr) Sadly Mokodongan, melalui Kepala Seksi (Kasie) Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) M Safir SKM mengatakan, fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti pembawa virus Demam Berdarah (DBD) bukanlah pilihan utama.
"Karena fogging itu racun, kami lebih menekankan dengan kegiatan kerja bakti memberantas sarang nyamuk," jelasnya, Rabu (9/1/19).
Sama halnya dengan bubuk abate kata dia hanya bisa digunakan untuk penampungan air tapi bukan air minum. "Misalnya fas bunga dan air untuk mencuci berbagai peralatan rumah tangga," jelasnya.
Kata dia, foging bisa dilakukan ketika kejadian DBD sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menimpa banyak orang dan berdampak pada kasus kematian. "Kecuali kasus besar seperti tahun 2016 silam di Desa Popodu itu baru bisa di fogging," jelasnya.

Baca: Pasien DBD Melonjak, Beberapa Pasien Dirawat di Gang Ruang Irina E RUSP Kandou, Ini Tanggapan Dirut
Jelasnya dampak dari kegiatan fogging juga akan membuat nyamuk pembawa virus tersebut akan menjadi kebal. "Berdayakan masyarakat bersihkan lingkungan bersama-sama ini langkah yang tepat. Kita gerakan kegiatan 3M Plus," tandasnya.
Menguras penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi sarang nyamuk.
Baca: Cara Mencegah Demam Berdarah, Perhatikan Benda-benda Ini di Rumah yang Sering Jadi Sarang Nyamuk
Kemudian menabur bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, memelihara tanaman pengusir jentik, mengatur cahaya ventilasi rumah, danenghindari kebiasaan menggantung pakaian sembarangan.
"Mau hidup sehat semua tergantung pribadi kita masing-masing," ajaknya. (lix)