Di perkotaan, Sappers menyadap pembicaraan telepon lawan, menyebar propaganda, sabotase, dan mengumpulkan informasi intelejen.
Baca: Sniper Wanita Rusia Harus ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari Demi Habisi Pasukan Nazi
Sappers yang bergerak di lahan terbuka punya dua misi; menyusup ke instalasi militer AS dan Vietnam Selatan; pos komando, posisi artileri, gudang amunisi, dan menghancurkannya. Serta, melatih rakyat bertempur untuk panetrasi ke perimeter lawan dan serangan kejutan.
Meski tidak terlalu sering, Sappers terlibat dalam serangan infanteri konvensional. Mereka biasanya terlibat dalam pelanggaran garis pertahanan dan menciptakan celah yang bisa dilalui infanteri biasa.
Sayangnya, keterlibatan Sappers dalam pertempuran konvensional menyebabkan pasukan elite ini terus berkurang.
Sapper yang beroperasi di lapangan dibentuk Viet Cong, terdiri dari skuad independen sampai battalion. Vietnam Utara, yang beroperasi di lapangan, punya balion dan resimen Sappers.
Batalion standard memiliki marskan peleton dengan 15 sampai 20 anggota, serta tiga kompi lapangan yang masing-masing beranggotakan 60 orang.
Beberapa unit Sappers diperjantai dengan senjata lebih besar dari unit infanteri Vietnam Utara. Senjata yang paling umum adalah AK-47 dan tas peledak TNT.
Lainnya adalah granat berpeluncur B40/41, torpedo Bangalore, senapan mesin RPK buatan Uni Soviet, berbagai granat tangan, ranjau, piston, dan senapan mesin ringan.
Baca: Gerilyawan asal Manado Ini Miliki 9 Nyawa di Filipina, Tewas saat Kudeta Westerling di Bandung
Beberapa unit Sappers memiliki senjata lebih berat, senapan 100 mm dan 75 mm, mortar 60 dan 82 mm, dan penyembur api. Senapan inilah yang menjadikan operasi mereka di Mary Ann sukses.
Biasanya, Sappers menyusupkan anggotanya ke pangkalan AS. Sebelum serangan ke Mary Ann, beberapa komandan AS memperingatkan adanya satu atau dua orang tentara Vietnam Selatan di pangkalan itu bekerja untuk Vietnam Utara.
Faktanya, selama pertempuran di pangkalan itu Sappers tidak menyerang posisi tentara Vietnam Selatan. Justru tentara AS yang menembaki posisi sekutunya.
Bukan tidak mungkin 15 tentara Vietnam yang tewas di pangkalan itu adalah tentara Vietnam Selatan, bukan Sappers.
Setelah pengintaian berhari-hari, biasanya mencapai tujuh hari, komandan Sappers menentukan target dan merencanakan serangan.
Serangan Senyap
Setidaknya ada empat elemen yang dibentuk sebelum serangan; pengamanan, penyerangan, dukungan, dan regu penembak cadangan.
Dalam proses perencanaan, komandan memberi instruksi bagaimana mendekat ke pertahanan lawan, menyusup, menentukan rute pelarian, menetapkan posisi pasukan yang memberi tembakan dukungan, dan sasaran prioritas.