Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapal Asing Ditangkap

Kapal Besar Asal Filipina Bersama 32 ABK Ditangkap di Laut Papua, Potensi Kerugian Rp 189,5 Miliar

Satu unit Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina, FV Princess Janice -168 berukuran 754 GT, berhasil ditangkap.

Humas PSDKP Bitung
KAPAL ASING - Satu unit Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina, FV Princess Janice -168 berukuran 754 GT, berhasil ditangkap aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kapal bersama 32 Anak Buah Kapal (ABK) asal Filipina dan 10 rumpon digelandang ke Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Bitung, Sulawesi Utara, Senin (18/8/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu unit Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina, FV Princess Janice -168 berukuran 754 GT, berhasil ditangkap aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Kapal bersama 32 Anak Buah Kapal (ABK) asal Filipina dan 10 rumpon digelandang ke Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Bitung, Sulawesi Utara, Senin (18/8/2025).

Penangkapan dilakukan Kapal Pengawas (KP) Orca 06 dan KP Orca 04, dibantu pesawat pengawas Airbone Surveillance, saat kapal beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 717, Samudra Pasifik bagian utara Papua.

Kapal itu diduga kuat melakukan praktik penangkapan ikan ilegal (illegal fishing).

Sementara itu, 10 rumpon yang dipasang nelayan Filipina juga ikut ditertibkan, karena diduga menjadi bagian dari satu kesatuan operasi dengan FV Princess Janice-168.

Rumpon-rumpon tersebut digunakan sebagai tempat berkumpulnya ikan sebelum ditangkap dengan jaring.

Direktur Jenderal (Dirjen) PSDKP KKP, Pung Nugroho Saksono (Ipunk), membenarkan penangkapan tersebut.

Ia memimpin langsung operasi pengawasan dari atas KP Orca 04.

Hasil pemeriksaan menunjukkan, FV Princess Janice-168 tidak memiliki dokumen perizinan subsektor penangkapan ikan dari Pemerintah Indonesia.

Selain itu, kapal menggunakan alat tangkap modern berupa jaring pukat cincin (purse seine) berdimensi besar, dengan panjang tali ris mencapai 1,3 kilometer.

Jelas dia, kapal dan alat tangkap yang besar, saat beroperasi luasnya bisa mencapai sekitar dua kali lapangan bola, dengan tangkapan bisa 400 ton ikan dalam sekali operasi.

"Dan ikan tangkapannya didominasi bayu tuna," kata Pung Nugroho Saksono dalam konferensi pers di Dermaga Pangkalan PSDKP Kota Bitung, Jalan Raya Tandurusa Kecamatan Aertembaga, Senin (18/8/2025).

Pung menegaskan, ikan-ikan yang ditangkap masih berukuran kecil.

Kata dia, menghambat perkembangbiakan ikan, merusak ekologi, serta mengancam keberlanjutan sumber daya ikan di perairan Indonesia.

Kondisi ini juga berdampak pada kerugian nelayan lokal karena berkurangnya hasil tangkapan mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved