Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pendaki Gunung Klabat Tewas

Kronologi Pendaki Pemula Yohanes Piay Meninggal karena Jatuh di Jurang Gunung Klabat Sulut

Berdasarkan informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Manado, korban bersama seorang temannya melakukan pendakian Gunung Klabat.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Basarnas Manado
DUKA - Foto kiri, Tim Sar saat melakukan evakuasi jenazah Yonahes Piay, korban tewas dalam insiden kecelakaan pendakian di Gunung Klabat, Airmadidi, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Foto kanan, Johan Piay, ayah korban berduka atas tragedi yang merenggut nyawa anaknya. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan personel SAR gabungan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Yohanes Piay, Warga Jalan Sea, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara meninggal dalam kecelakana pendakian di Gunung Klabat, Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut. 

Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat (15/8/2025) malam.

Kronologi

Berdasarkan informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Manado, korban bersama seorang temannya melakukan pendakian Gunung Klabat pada Jumat malam pukul 19.40 Wita.

Saat beristirahat di Pos 2, korban tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam sekitar 20–30 meter.

Rekan korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado pada pukul 21.15 Wita.

Basarnas Manado bersama tim SAR gabungan langsung bergerak untuk mengevakuasi korban.

Tim Rescue Basarnas membawa peralatan evakuasi lengkap dan tiba di lokasi.

Setelah melakukan pencarian, korban ditemukan pada Sabtu dini hari, 16 Agustus 2025, pukul 01.05 Wita.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena tertimpa batang pohon di dasar jurang," kata Humas Basarnas Sulut, Nuraidin Gumeleng, melalui pesan resmi kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).

Informasi dari Basarnas Manado menyebutkan, ini merupakan pendakian pertama Yohanes Piay ke Gunung Klabat Airmadidi.

Ayah Korban Ucap Terima Kasih ke Basarnas Manado

Kesedihan terlihat jelas pada wajah Johan Piay, orang tua korban, saat memberikan keterangan didampingi personil Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado.

Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh personil SAR gabungan, termasuk Basarnas, Polsek Airmadidi, kelompok pencinta alam, serta warga yang ikut membantu evakuasi anaknya.

"Mereka bekerja keras semalam, mengevakuasi anak saya," ucap Johan dengan suara terbata-bata sembari menutup wajahnya.

Pernyataan tersebut terekam dalam video yang dibagikan Basarnas Manado kepada wartawan melalui WA Grup Mitra Media Basarnas, Sabtu (16/8/2025).

Johan terlihat begitu sedih atas musibah yang menimpa sang anak.

Dengan suara terbatuk, ia juga mengapresiasi perjuangan tim SAR gabungan dalam evakuasi korban.

"Tuhan selalu memberkati, menjaga dan menuntun tim SAR gabungan. Terima kasih," ucapnya lirih.

Tentang Gunung Klabat

Gunung Klabat, yang disebut masyarakat Minahasa Utara (Tonsea) sebagai Gunung Tamporok, merupakan destinasi favorit bagi pecinta alam bebas.

Dengan ketinggian 2.100 mdpl, gunung ini menawarkan pemandangan sunrise yang menawan dari puncaknya.

Nama Klabat berasal dari bahasa Minahasa, yaitu Kalawat, satwa lokal yang dikenal sebagai babi rusa.

Di puncak gunung, terdapat sebuah danau kecil dengan mata air yang sangat jernih, menambah keunikan lokasi ini.

Gunung Klabat terletak sekitar 30 km dari Kota Manado dan dapat dicapai dengan kendaraan umum selama 30 menit menuju titik awal pendakian di Airmadidi.

Trekking menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 11 jam, dengan banyak pendaki memilih memulai pendakian malam hari agar tiba di puncak saat subuh dan menyaksikan matahari terbit.

Karena trek yang ekstrem dan jarak tempuh yang panjang, pendaki disarankan membawa perlengkapan cukup, mengajak guide atau teman berpengalaman, serta mempersiapkan fisik dan mental untuk pengalaman mendaki yang aman dan memuaskan. (TribunManado/Crz)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Kafe di Manado Hening Gara-Gara Royalti Musik, Begini Kata Dosen Fakultas Hukum Unsrat

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved