Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Mazmur 126:1-6, Air Mata Orang Merdeka
Namun di balik air mata itu ada sukacita karena ia boleh menjadi bagian dalam perjuangan kemerdekaan bangsa ini.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul air mata orang merdeka.
Bacaan Alkitab diambil dalam Mazmur 126:1-6.
Renungan diambil dalam moment of inspiration LPMI.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Mazmur 105:1-6, Nyanyian Orang Merdeka
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan sorak-sorai.” (Mazmur 126:5)
Dalam sebuah wawancara TV ada seorang veteran yang cacat fisik, berbicara sambil meneteskan air mata.
Ia terkenang akan saat perjuangan merebut kemerdekaan RI.
Yang ia sedihkan banyak orang generasi sekarang terkesan tidak menghargai perjuangan mereka.
Namun di balik air mata itu ada sukacita karena ia boleh menjadi bagian dalam perjuangan kemerdekaan bangsa ini.
Orang merdeka ternyata tetap ada air mata karena perjuangan mengisi kemerdekaan belum selesai.
Seorang penabur, seperti kata pemazmur, pasti ada air mata ketika ia bekerja menaburkan benih.
Ada pengharapan di tengah penderitaan.
Pemazmur menggambarkan bagaimana Allah memulihkan keadaan Sion, ketika umat Israel kembali dari pembuangan di Babel menuju ke Yerusalem, sekitar tahun 538.
Kesedihan yang mendalam dan menabur sambil bergumul dalam doa akan mendatangkan berkat-berkat dari Allah berupa pembaharuan, kebangunan, dan perbuatan ajaib.” (Full Life Bible).
Pemulihan itu memang terasa indah dan membahagiakan, ibarat orang bermimpi (ayat 1).
Di dalam pemulihan itu ada sukacita dan ucapan syukur.
Dapat kita bayangkan selama 70 tahun di bawah tekanan bangsa asing, Babel yang kafir itu, bagaimana rasanya setelah mereka boleh bebas?
Perjuangan iman seorang Kristen dalam pelayanan, ibarat seorang petani, ia harus kerja keras, disiplin dalam merawat, menjaga tanamannya dari serangan hama, bahkan harus siap mental, tatkala ada bencana menimpa.
Tetapi dengan penuh harap, bahwa pada suatu saat ia akan menuai apa yang ia taburkan.
Seperti lirik lagu klasik, “Yang menabur dengan tangis, sambil harap TuhanMu.
Mengetam k’lak dengan sorak, s’lamat yang kekal penuh.
Reff. Embun surga, surga pun mendiris, matahari membenas. Hingga sarat tangkai pulur, jadi masaklah lekas.”
Di balik air mata, ada senyuman kesukaan sorgawi dalam hati.
Bagaimana dengan keadaan kita hari-hari ini? Di tengah tekanan pandemic covid 19, apakah kita tetap setia menabur?
Ingat prinsip kebenaran tak pernah berubah; semua perjuangan yang baik, takkan sia.sia (Galatia 6:9-10; 1 Kor.15:58).
Inspirasi: Dengan air matanya banyak orang percaya telah menjadi berkat bagi mereka yang memerlukan penghiburan di kala mengalami kesukaran.
Tentang Yerusalem
Yerusalem atau juga dikenal dengan Al-Quds atau Alkudsi adalah salah satu kota tertua di dunia yang terletak di sebuah dataran tinggi di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati.
Kota ini dianggap suci dalam tiga agama Abrahamik utama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| Renungan Harian Kristen 1 Korintus 7: 1-11, Mengapa Belum Menikah? |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Kejadian 48:5-9, Diberkati Melimpah Bagi yang Jadi Berkat |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Markus 1:14-15, Kerajaan Allah |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Kejadian 48:10-12, Rencana Tuhan Selalu Indah |
|
|---|
| Obor Pemuda GMIM 29 Oktober 2025, Kejadian 48:5-6, Allah Menerima yang Tidak Layak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Alkitab-drgregher.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.