Wajib Tahu
Mengenal Bayi Tabung: Proses IVF dari Sel Telur hingga Kelahiran
Metode bayi tabung menawarkan jalan alternatif dengan meningkatkan peluang terjadinya pembuahan dan kehamilan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kehadiran buah hati menjadi impian hampir setiap pasangan setelah menikah.
Sayangnya, tidak semua pasangan dapat dengan mudah mendapatkan keturunan.
Beragam faktor dapat menjadi penyebab, mulai dari masalah kesuburan salah satu pasangan hingga gangguan kesehatan pada organ reproduksi, yang membuat proses memiliki anak menjadi lebih menantang.
Di sinilah teknologi medis hadir sebagai solusi.
Baca juga: Thaddeus Daniel Pierce, Bayi yang Dilahirkan dari Embrio Berusia 30 Tahun yang Dibekukan
Salah satu metode yang kini banyak digunakan adalah bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF).
Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF), adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi di luar tubuh wanita yaitu di dalam laboratorium.
Setelah pembuahan berhasil dan terbentuk embrio, embrio tersebut kemudian ditransfer ke dalam rahim wanita untuk tumbuh dan berkembang hingga dilahirkan.
Proses ini memanfaatkan ilmu kedokteran modern untuk membantu pasangan mewujudkan impian memiliki anak.
Secara alami, kehamilan terjadi ketika sperma bertemu dengan sel telur hingga terjadi pembuahan.
Namun, bagi pasangan yang menghadapi kesulitan karena masalah kesuburan, proses alami ini tidak selalu berhasil.
Metode bayi tabung menawarkan jalan alternatif dengan meningkatkan peluang terjadinya pembuahan dan kehamilan.
Dengan demikian, IVF menjadi harapan nyata bagi pasangan yang ingin memperbesar kesempatan untuk mendapatkan buah hati, membuka peluang bagi keluarga yang sebelumnya menghadapi tantangan dalam perjalanan mereka menjadi orang tua.
Pasa dasarnya bayi tabung atau IVF adalah mempertemukan sel telur dan sel sperma di luar tubuh, yakni di laboratorium khusus.
Sel telur dan sperma itu, nantinya akan dikawinkan di laboratorium. Ketika percampuran tersebut berhasil, maka akan terbentuk embrio yang berkembang.
Embrio itulah yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien (istri) untuk bisa berkembang secara lebih lanjut di dalam rahim dan disebut terjadi kehamilan.
Namun, bagaimana langkah-langkah bayi tabung sejak awal hingga kehamilan?
Berikut tahapan atau proses bayi tabung, dikutip dari Mayo Clinic:
Pemeriksaan
Sebelum proses penyatuan sel telur dan sel sperma di laboratorium dilakukan, tahapan pertama yang harus dilalui adalah pemeriksaan medis.
Suami dan istri yang akan program bayi tabung harus diperiksa oleh dokter untuk mengetahui kondisi dan riwayat kesehatannya.
Serangkaian pemeriksaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Tes cadangan ovarium
Untuk menentukan kuantitas dan kualitas telur pasien, dokter akan mungkin menguji konsentrasi hormon perangsang folikel (FSH), estradiol (estrogen), dan hormon anti-mullerian dalam darah selama beberapa hari pertama siklus menstruasi si pasien.
Hasil tes itu dapat membantu memprediksi bagaimana ovarium pasien akan merespon obat kesuburan yang diberikan
2. Analisis sperma
Analisis ini sebagai bagian evaluasi awal terkait kesuburan pasien, khususnya suami.
Kemudian, dokter akan melakukan analisis air mani sesaat sebelum dimulainya siklus perawatan IVF.
Pasien baik suami maupun istri akan menjalani pemeriksaan penyakit menular, termasuk HIV.
4. Berlatih transfer embrio
Sebelum transfer embrio yang sesungguhnya, mungkin dokter akan melakukan transfer embrio tiruan untuk menentukan kedalaman rongga rahim pasien sekaligus untuk mengetahui teknik yang paling mungkin untuk berhasil melakukan transfer embrio ke dalam rahim.
5. Pemeriksaan rahim
Kelima, dokter akan memeriksa lapisan dalam rahim sebelum IVF dimulai.
Akan disuntikkan cairan ke dalam rahim melalui serviks dan dilakukan USG untuk melihat gambar rongga rahim.
Selain itu, bisa juga dengan cara histeroskopi atau memasukkan teleskop tipis, fleksibel, dan terang ke dalam rahim melalui vagina dan leher rahim.
Induksi ovulasi
Awal dari siklus IVF dimulai dengan merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur menggunakan hormon sintetik.
Normalnya, ovarium hanya menghasilkan satu sel telur dalam satu bulannya. Namun, dengan bantuan hormon ini produksi sel telur akan diperbanyak.
Ini diperlukan untuk memperbesar peluang terjadinya pembuahan, nanti ketika disatukan dengan sel sperma di laboratorium.
Pasalnya, tidak semua telur akan berkembang secara normal setelah proses pembuahan terjadi.
Proses ini biasanya akan memakan waktu hingga 2 minggu lamanya.
Cek kesiapan telur
Untuk mengetahui apakah sel telur di dalam tubuh sudah siap untuk diambil dan dipindahkan ke laboratorium, dokter akan kembali melakukan pemeriksaan, misalnya dengan melakukan USG area vagina atau dengan tes darah.
Pengambilan telur
Pengambilan telur ini akan dilakukan oleh dokter. Selama prosesnya, pasien akan dibius dan diberi obat pereda nyeri.
Prosesnya ini akan menggunakan jarum tipis yang dimasukkan melewati vagina. Untuk memantau pergerakan jarum, akan dilakukan USG transvagina atau USG perut.
Telur yang berhasil dikeluarkan, jika kondisinya matang, maka akan ditempatkan di dalam cairan nutrisi atau media kultur untuk kemudian diinkubasi.
Telur yang tampak sehat dan matang akan dicampur dengan sperma untuk mencoba membuat embrio. Namun, tidak semua telur dapat berhasil dibuahi.
Pengambilan sperma
Selanjutnya adalah pengambilan sperma dari pasien suami yang bisa didapat dengan proses masturbasi, menggunakan jarum, atau prosedur pembedahan.
Pengambilan sperma ini harus dilakukan pada pagi hari saat sel telur diambil. Artinya, tidak bisa diambil dalam waktu berjauhan.
Jika sudah, maka sel sperma akan dipisahkan dari cairan semen di laboratorium.
Pemupukan
Pemupukan dapat dicoba dengan menggunakan dua metode umum, yakni inseminasi konvensional atau injeksi sperma intracyptoplasmatic (ICSI).
Inseminasi konvensional adalah pencampuran sperma sehat dan telur matang dan diinkubasi semalaman.
Sementara ICSI, satu sperma sehat disuntikkan langsung ke setiap sel telur yang matang. ICSI sering digunakan ketika kualitas atau jumlah semen menjadi masalah atau jika upaya pembuahan selama siklus IVF sebelumnya gagal.
Sel telur yang berhasil dibuahi sperma kemudian akan membentuk embrio.
Transfer embrio
Embrio inilah yang akan ditransfer atau dimasukkan ke dalam tubuh pasien istri.
Selama proses transfer, pasien istri mungkin akan diberik obat penenang ringan.
Prosedur ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, meskipun mungkin pasien akan mengalami kram ringan.
Transfer embrio dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam vagina pasien yang terus diumumkan melalui leher rahim menuju rahim.
Jarum suntik yang berisi satu atau lebih embrio l dipasang di ujung kateter.
Dengan jarum suntik itu, dokter akan menempatkan embrio ke dalam rahim pasien.
Jika berhasil transfer berhasil, maka akan terjadi kehamilan yang harus dibuktikan dengan tes darah 2 minggu setelah transfer dilakukan.
Apabila pasien berhasil hamil, maka penanganan selanjutnya akan diserahkan pada dokter spesialis kandungan.
Yang perlu diketahui, proses bayi tabung tidak lah mudah, apabila satu tahapan gagal dilakukan, misalnya hormon gagal merangsang ovarium memproduksi banyak telur atau proses pembuahan tidak berhasil, maka proses IVF harus diulang dari awal.
Program Bayi Tabung di Indonesia
Anak perempuan Denny Sumargo dan Olivia Allan lahir melalui operasi caesar di RSIA Bunda, Jakarta.
Buah hati yang diberi nama Gabriella Allan Sumargo ini adalah hasil program bayi tabung yang berhasil setelah sebelumnya gagal berkali-kali.
Ini karena Olivia Allan yang diketahui sempat keguguran sebanyak tiga kali dan gagal menjalani IVF di luar negeri.
Selama perjalanannya melakukan program tersebut, Olivia menjalani suntik hormon untuk pembesaran sel telur selama 12 hari. Dari hasil pemeriksaan, ada banyak sel telur dari istri Denny ini yang dapat diambil untuk IVF.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
Akhirnya Terungkap Siapa Pemilik Wisma Nusantara, Gedung Pencakar Langit Pertama di Asia Tenggara |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Siapa Pemilik Oreo, Biskuit Tertua di Dunia yang Sudah Ada Sejak 1912 |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Siapa Pemilik Minimarket Circle K di Indonesia, Hadir Sejak 1986 |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Siapa Pemilik PT Food Station di Balik Skandal Beras Oplosan |
![]() |
---|
Daftar 10 Profesi yang Paling Aman dari Ancaman AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.