Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kriminal di Manado

Polisi Diminta Razia Warung Jual Miras Tanpa Izin, Pengamat Hukum: Salah Satu Pemicu Tindak Kriminal

"Karena kalau kita lihat kasus pembunuhan terjadi karena sudah dalam pengaruh minum keras," ungkapnya.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Frandi Piring
Fernando Lumowa/TribunManado.co.id
MANADO - Pengamat Hukum dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Eugenius Paransi menanggapi soak maraknya tindak kriminal terjadi di beberapa wilayah di Kota Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu belakangan ini. Ia meminta pihak Polisi agar melakukan razia di warung-warung yang jual miras secara ilegal. Hal itu, menurutnya, tindak kriminal seringkali terjadi dipicu karena miras. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tindak kriminal marak terjadi di beberapa wilayah di Kota Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu belakangan ini.

Peningkatan tindakan kriminal ini membuat warga Manado waspada.

Misalnya, dalam kurun waktu sepekan sudah terjadi dua kasus pembunuhan. Yaitu yang terjadi di Kelurahan Sario dan Paal Dua.

Selain itu, hampir setiap hari kasus tawuran antara kelompok mewarnai kehidupan warga Manado di beberapa wilayah.

Pengamat Hukum dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Eugenius Paransi saat dihubungi Tribun Manado, Senin (11/8/2025), pun angkat bicara.

Eugenius menjelaskan, aparat polisi harus giat dalam melakukan operasi senjata tajam (Sajam) di kota Manado.

Pasalnya, paling banyak terjadi kasus pembunuhan mengunakan sajam.

"Ini harus lebih ditingkatkan lagi operasi Sajam ini tugas polisi," tutur Eugenius kepada Tribun Manado.

Eugenius menekankan, polisi juga harus memutuskan akar permasalahan yang sering jadi pemicu terjadi kasus kriminal.

Dalam hal ini, operasi minum keras yang tidak memiliki izin alias dijual secara ilegal.

"Karena kalau kita lihat kasus pembunuhan terjadi karena sudah dalam pengaruh minum keras," ungkapnya.

PATROLI POLISI - Operasi gabungan Polresta Manado menjaring pemabuk jalanan, Sabtu (11/5/2024) malam.
PATROLI POLISI - Operasi gabungan Polresta Manado menjaring pemabuk jalanan, Sabtu (11/5/2024) lalu. (Tribunmanado.co.id/Istimewa)

Menurut Eugenius, gangguan kamtibmas ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Sehingga tugas kita bersama dalam menjaga kamtibmas di Kota Manado.

"Polisi melakukan bagiannya begitu juga dengan kita masyarakat lakukan bagian kita masing-masing. Intinya sama-sama kita menjaga keamanan di Kota Manado, pemuda yang ngangur bisa cari kerja supaya ada kesibukan positif yang bisa dilakukan," pungkasnya.

600 Kasus Kriminal pada Medio Januari-Maret 2025

Dalam kurun waktu Januari-Maret 2025, Polresta Manado menangani 600 kasus kriminal di Kota Manado.

Berbagi kasus ini dilaporkan oleh masyarakat dan hasil patroli anggota polisi.

Kasi Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono menjelaskan, dari banyaknya kasus ini Polresta Manado berhasil selesaikan 290 kasus.

"Dari jumlah tersebut 290 kasus berhasil diselesaikan dan kasus lain masih sementara berproses saat ini," ujar Agus, Senin (11/8/2025).

Dari 600 kasus ini ada tawuran, peredaran narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, panah wayer, hingga pembunuhan.

"Di bulan Maret ada 4 kasus terjadi pembunuh yang ditangani oleh Polresta Manado. Sementara di bulan-bulan berikut datanya akan kita sampaikan di rapat berikut. Yang pasti untuk bulan Agustus dua kasus pembunuhan," ungkapanya.

Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid menegaskan komitmennya untuk memberantas kasus-kasus kriminal.

"Tentunya komitmen kami akan memberentas kasus-kasus kriminal yang terjadi di Manado. Kita buat silaturahmi kamtibmas dengan pihak-pihak terkait untuk mengaktifkan poskamling ke depannya," ujar Irham.

Pihaknya akan meningkatkan patroli-patroli yang sudah dilakukan sebelumnya.

"Kita pasti tingkatkan patroli dengan tim yang sudah ada selama ini yang pasti akan terus dilakukan agar kota Manado bisa kembali aman," tuturnya.

Irham mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga keamanan di Kota Manado.

"Menjaga keamanan adalah tugas kita bersama yang pasti kalau ada potensi terjadinya tindakan kriminal silakan laporkan ke call center 112 Polresta Manado," pungkasnya.

Baca juga: Pergoki Pacar Pesta Miras Bersama 2 Teman Pria di Sario Manado, Alberto Tanos Tewas Ditikam

Sebagian Besar Pelaku Kriminal di Kota Manado Masih di Bawah Umur

Angka pembunuhan di Kota Manado semakin tinggi.

Aksi tarkam juga hampir terjadi setiap malam.

TARKAM - Tawuran terjadi di Singkil Manado beberapa waktu lalu.
TARKAM - Tawuran terjadi di Singkil Manado beberapa waktu lalu. (Kolase Tribun Manado/Tribun Manado)

Setelah pengusutan kasus, ternyata pelaku tarkam di Manado didominasi anak di bawah umur.

Hal itu diungkap Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid dalam pertemuan dengan Aliansi Pers Manado (APM) beberapa waktu lalu.

Menurut Irham, para anak muda ini hanyalah salah jalan. Mereka harus diarahkan ke jalan yang benar.

"Para tokoh agama musti mendidik anak anak ini agar dapat menjadi remaja yang religius dan kreatif," katanya.

Hal unik lainnya sebagaimana penelusuran Tribunmanado adalah banyaknya emak emak yang menghalangi polisi untuk menangkap anak mereka. Padahal anak mereka adalah biang rusuh. (Fer/Art)

Baca juga: Seorang Pria di Paal Dua Manado Habisi Nyawa Kerabat Dekat

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

 

 
 
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved