Ekonomi di Sulut
Penjual Pakaian di Manado Mengeluh Omzet Turun 50 Persen, Ini Penyebabnya Menurut Akademisi Unima
Akademisi Unima Robert Winerungan memberikan penjelasan soal penurunan omzet hingga 50 persen yang dialami para penjual pakaian di Manado.
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Frandi Piring
Menurutnya, pemerintah harus memastikan pertumbuhan ini juga dirasakan masyarakat menengah ke bawah.
Robert menilai jika pertumbuhan ekonomi benar-benar sehat dan merata, maka seharusnya daya beli masyarakat di level bawah juga ikut meningkat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha juga menjelaskan, ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II tumbuh 5,65 persen jika dibandingkan kuartal pertama 2025 (qtoq).
"Ditopang oleh aktivitas ekonomi yang tetap kuat, ekonomi Sulawesi Utara semester I 2025 tumbuh 5,63 persen c-to-c dibanding periode sama tahun sebelumnya," kata Aidil kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (5/8/2025).
Aidil mengungkapkan, ekspor merupakan sumber oertumbjhan PDRB Sulawesi Utara tertinggi pada kuartal kedua tahun ini.
Ekspor memberi andil 2,86 persen pada PDRB Sulawesi Utara triwulan II 2025.
"Ekspor didominasi komoditas golongan HS15, minyak nabati hewani, yakni produk turunan kelapa, olahan ikan, krustasea dan hasil laut lainnya," katanya. (Pet/Ndo)
-
Baca juga: Cerita Alberti Kanaka, UMKM di Malalayang Beach Walk Manado, Raup Omzet hingga Jutaan Rupiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.