Ekonomi di Sulut
Daya Beli Masyarakat Drop Hingga 50 Persen, Akademisi Unsrat Manado Sulut Ungkap Penyebabnya
Mereka mengeluhkan terkait daya beli masyarakat dan omset yang turun drastis hingga 50 persen.
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Erlina Langi
Manado, TRIBUNMANADO.COM - Sejumlah penjual pakaian (fashion) di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mengeluh terkait pendapatan akhir-akhir ini.
Mereka mengeluhkan terkait daya beli masyarakat dan omset yang turun drastis hingga 50 persen.
Hal ini menjadi fenomena bagi para penjual.
Disisi lain, pertumbuhan ekonomi Sulut justru alami kenaikan.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan I tahun 2025 mencapai 5,62 persen (year-on-year).
Hal ini justru mendapat tanggapan dari sejumlah pihak.
Termasuk akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Vecky Masinambow.
Kepada Tribun Manado Kamis, (7/8/2025) ia beri penjelasan.
Menurutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
"Salah satunya, meningkatnya daya belanja online di masyarakat," ujarnya.
Lebih parah lagi, pembelian online tersebut kebanyakan diambil dari luar daerah.
Sehingga tak ada dampak nyata bagi para penjual lokal.
"Situasi ini sangat perlu diperhatikan pemerintah," ucapnya.
Hal kedua yaitu, manajemen strategi pemasaran yang ada.
Menurut Vecky, diperlukan pengembangan strategi pemasaran dari para penjual.
Bagaimana mereka bisa melihat setiap peluang dan kebutuhan masyarakat.
"Strategi pemasaran mereka butuh peningkatan, supaya banyak orang yang lebih pilih belanja secara offline, dibandingkan harus beli online," pungkasnya. (Pet)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.