Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkab Boltim

Program BIAS di Boltim Dimulai, Bupati Oskar Manoppo: Kesehatan Anak adalah Investasi

Program BIAS 2025 di Bolaang Mongondow Timur dimulai. Bupati Oskar Manoppo menyebut kesehatan anak-anak adalah investasi.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Frandi Piring
Foto Diskominfo Boltim
BIAS - Program BIAS 2025 di Bolaang Mongondow Timur dimulai. Bupati Oskar Manoppo menyebut kesehatan anak-anak adalah investasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - TUTUYAN - Di tengah tantangan dunia pendidikan yang makin kompleks, upaya menjaga kesehatan peserta didik menjadi bagian penting dari proses pembelajaran.

Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menjawab tantangan ini dengan mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025 yang dipusatkan di SD Negeri 2 Togid, Selasa 5 Agustus 2025.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan. 

Tetapi langkah strategis yang menyatukan dunia pendidikan dan kesehatan demi menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga tangguh secara fisik.

Dalam pencanangan BIAS yang digelar awal Agustus ini, Bupati Boltim Oskar Manoppo menekankan pentingnya imunisasi sebagai bagian dari investasi jangka panjang bangsa.

“Kesehatan anak-anak adalah investasi. Imunisasi bukan hanya mencegah penyakit, tapi juga membuka jalan bagi tumbuh kembang optimal mereka sebagai generasi penerus,” ujar Manoppo.

Program BIAS 2025 dibagi dalam dua tahap.

Tahap pertama, yang dimulai bulan Agustus, menyasar imunisasi campak rubella untuk siswa kelas 1 SD dan imunisasi HPV untuk siswi kelas 5–6 SD dan kelas 9 SMP.

Imunisasi HPV ini menjadi perhatian khusus karena berkaitan dengan pencegahan kanker serviks sejak dini.

Tahap kedua akan berlangsung pada November, dengan pemberian imunisasi difteri tetanus (DT) untuk kelas 1 SD, serta tetanus difteri (Td) untuk siswa kelas 2 dan 5 SD.

Salah satu kekuatan dari pelaksanaan BIAS di Boltim tahun ini adalah sinergi lintas sektor.

Program ini digerakkan tak hanya oleh Dinas Kesehatan, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, para guru, dan bahkan para kader Posyandu.

Imunisasi dilakukan di sekolah-sekolah, Puskesmas, hingga pos layanan kesehatan lainnya, menjangkau anak-anak di berbagai pelosok desa.

Pendekatan ini memungkinkan pemerataan akses kesehatan bagi seluruh siswa.

“Keberhasilan BIAS bukan hanya urusan tenaga kesehatan. Ini kerja sama semua pihak – guru, orang tua, bahkan pemerintah desa,” kata Oskar Manoppo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved