Pendapat
Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 Indonesia, Begini Tanggapan Mahasiswa Unsrat Manado
Tren mengganti foto profil media sosial dengan simbol tengkorak dan topi jerami khas Luffy terlihat marak di kalangan anak muda, termasuk mahasiswa.
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Ventrico Nonutu
“Ini suara dari mereka yang merasa hidup masih dikekang oleh aturan yang tidak berpihak.
Bukan berarti tidak cinta Indonesia, tapi lebih pada rasa kecewa terhadap situasi saat ini,” tambahnya.
Sementara itu, Joshua, mahasiswa Unsrat lainnya, mengatakan dirinya memahami keresahan yang dirasakan banyak orang.
Namun mengingatkan bahwa simbol One Piece tidak bisa disetarakan dengan Bendera Merah Putih.
“Boleh saja mengungkapkan pendapat atau bentuk kekecewaan, tapi jangan sampai itu menjadi penghinaan terhadap lambang negara.
Kalau pun ingin memasang bendera Luffy, harus di bawah bendera Indonesia. Jangan sejajar apalagi lebih tinggi,” ujarnya.
Joshua menekankan pentingnya menjaga semangat nasionalisme, terutama menjelang perayaan HUT RI ke-80.
“Kita boleh kecewa, boleh mengkritik, tapi tetap harus menjunjung tinggi simbol negara. Itu bagian dari etika berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
(TribunManado.co.id/Pet)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Aktivis di Kota Bitung Rocky Oroh: Bendera One Piece Bentuk Perhatian Rakyat untuk Bangsa |
![]() |
---|
Soal Pemasangan Bendera One Piece, Aktivis Wanita Kota Tomohon Gabriela Pontoh Respons Begini |
![]() |
---|
Aktivis Minahasa Utara Wil Luntungan Pasang Bendera dan Pakai Kaus Motif One Piece |
![]() |
---|
Soal Pengibaran Bendera One Piece, Begini Tanggapan Warga Minahasa Utara Benhard Holderman |
![]() |
---|
Ferry Liando : Efektif Tapi Awas Pecah Kongsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.