Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Upus Ni Mama, Renungan W/KI GMIM 3 - 9 Agustus 2025, Takut akan Tuhan Ada Kebenaran dan Ketenangan

Upus Ni Mama, renungan Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM dalam sepekan mulai 3 - 9 Agustus 2025.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
UPUS NI MAMA - Renungan Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM dalam sepekan mulai 3 - 9 Agustus 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 14:26-35. 

Memiliki hati yang tenang karena iman dan pengenalan akan kasih setia Tuhan Allah; menaruh belas kasih pada orang miskin dan tertindas; hidup dalam kebenaran dan ketulusan; menjadi orang yang berpengertian di mana hikmat tinggal dan berkuasa dalam hatinya; serta hidup sebagai hamba yang berakal budi dan dikenan tuannya. 

Jika kita perhatikan, kualitas hikmat ini berkaitan dengan kualitas diri orang percaya dan kualitas relasinya dengan 
Tuhan dan sesamanya. Semua hal dilakukan dengan kebijaksanaan yang didasarkan pada rasa takut kepada 
Tuhan (bnd. Amsal 1:7a Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat...).

Kata takut (Ibrani: yir'a) di sini  tidak berarti kehilangan kepercayaan. Takut akan Tuhan di sini merujuk pada rasa penghormatan kepada Tuhan yang menggerakan kita pada suatu kepercayaan diri yang kuat kepada kasih dan kebesaran Allah.

Rasa takut akan Tuhan yang tepat berakar pada pemahaman tentang siapa itu Allah dan siapa kita dalam hubungan dengan-Nya.

Pemahaman tentang semua tindakan penyelamatan yang didasarkan pada kasih-Nya yang besar dan yang telah dilakukan-Nya kepada orang orang yang menaruh harapan kepada-Nya.

Seperti semua yang telah dilakukan Tuhan Yesus Kristus yang bahkan mati di kayu salib.

Kualitas-kualitas hikmat dan kehidupan lainnya berakar pada hal ini. Sebab dengan takut akan Tuhan, artinya orang percaya telah mengenal dan mengalami perbuatan-perbuatan Tuhan yang menyelamatkan.

Dalam diri orang yang takut akan Tuhan hikmat tinggal tetap (bnd. ayat 33).

Keduanya, yaitu takut akan Tuhan dan hikmatlah yang memampukan orang percaya untuk hidup mengandalkan Tuhan, sabar, tenang, penuh pertimbangan, tidak mudah mengumbar emosi, menaruh kasih kepada sesama (belas kasih pada orang  miskin dan tertindas), hidup dalam kebenaran dan  ketulusan, memiliki akal budi dan dapat dipercaya dalam 
 tugas kerjanya.

Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa, takut akan Tuhan dan hikmat ini menciptakan suatu cara/gaya hidup tertentu yaitu gaya hidup bijaksana.

Suatu gaya hidup yang mewujudkan kasih, keadilan dan kebenaran serta yang mendatangkan ketentraman dan perlindungan Tuhan bagi yang melakukannya.

Inilah gaya hidup yang sepatutnya dimiliki oleh semua orang percaya, termasuk kita saat ini. 

Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus, 

Sebagai perempuan Kristen kita memiliki tanggungjawab besar dalam  keluarga, jemaat  dan  masyarakat. 

Tanggungjawab  sebagai  orangtua bersama  suami/keluarga untuk menciptakan suatu lingkungan kehidupan 
 yang dapat menolong anak-anak kita untuk bertumbuh dan hidup dengan gaya hidup bijaksana sebagai orang orang yang percaya kepada Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved