Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KM Barcelona Alami Musibah

Kisah Perawat Selamatkan Pasien Polisi Sambil Berenang saat Kebakaran KM Barcelona VA di Sulut

Ia juga sempat menolong seorang anak di lautan dan beberapa lainnya di atas kapal. Dia membagi kisahnya kepada Tribunmanado.com, Senin (21/7/2025).

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Arthur Rompis
KECELAKAAN KAPAL - Perawat asal Kepulauan Talaud, Irene Bentian, di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara, Senin (21/7/2025). Ia dan pasiennya menjadi korban kebakaran KM Barcelona di Perairan Pulau Talisei, Minut, Minggu (20/7/2025). 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Kemuliaan profesi perawat dipegang erat oleh Iren Bentian.

Perawat ini adalah satu di antara penumpang KM Barcelona VA yang terbakar di Perairan Pulau Talise, Minut, Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2025).

Dalam kondisi susah payah, Irene mendahulukan keselamatan pasiennya.

Ia juga sempat menolong seorang anak di lautan dan beberapa lainnya di atas kapal.

Dia membagi kisahnya kepada Tribunmanado.com, Senin (21/7/2025).

Ia berenang bersama pasiennya yang merupakan polisi.

Pukul 13.30 Wita, terdengar kabar ada api di kapal.

"Awalnya saya kira biasa, eh lama-lama api membesar," katanya.

Ia pun mengambil dua pelampung

"Pasien saya katakan, saya saja duluan pakai pelampung, tapi saya katakan bapak saja duluan," katanya.

sdudsjvndfyuvfjhbufdyg
KECELAKAAN KAPAL - Perawat asal Kepulauan Talaud, Irene Bentian, saat menyelamatkan pasien di kapal milik Bakamla ZMTh, Minggu (20/7/2025). Ia dan pasiennya menjadi korban kebakaran KM Barcelona di Perairan Pulau Talisei, Minut.

Segera ia mencopot sejumlah peralatan di tubuh pasien itu.

Kemudian mereka berdua berjalan keluar, namun terhalang oleh orang-orang yang berkerumun.

"Hingga kami mencari sebuah sisi dan melompat," kata dia.

Setiba di air, Irene meminta pasiennya untuk tak usah berenang karena sakit jantung.

Ia menarik pasien dengan satu tangannya. 

"Tangan lain saya pakai berenang," katanya.

Di salah satu titik, seorang pria mengeluh anaknya tak dapat pelampung, dan Irene pun iba.

"Saya kasih pelampung saya karena saya bisa berenang," kata dia.

Sialnya, sang pasien terlepas dari tangannya.

Ia sibuk mencari-cari sampai akhirnya melihat si pasien.

Baca juga: Prabowo Sebut PDIP dan Gerindra Kakak-Adik tapi Tak Bisa Satu Koalisi

Baca juga: 3 Berita Populer Sulawesi Utara: Nahkoda dan ABK KM Barcelona 5 Diperiksa Polda Sulut

"Tapi sudah tak punya kekuatan lagi menuju ke dia, saya hanya teriak 'aman pak', yang dijawab 'aman ses'," katanya.

Hal itu membuatnya sedih hingga saat ini.

Ia meneteskan air mata saat diwawancarai.

"Oh Tuhan, itu pasien saya," katanya.

Pada akhirnya mereka dievakuasi.

Tapi karena perahu penuh, ia hanya berpegang di sisi. Kemudian datang kapal Bakamla dan ia menaikinya.

Di sana naluri perawatnya muncul lagi.

"Melihat ada pasien luka bakar di sana, saya turut membantu," kata dia.

Sudah selamat, tapi sang pasien masih membebaninya.

Ia lega begitu tahu pasien tersebut sudah di RSUP Kandou.

KECELAKAAN KAPAL - Perawat asal Kepulauan Talaud, Irene Bentian, saat
KECELAKAAN KAPAL - Perawat asal Kepulauan Talaud, Irene Bentian, di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara, Senin (21/7/2025). Ia dan pasiennya menjadi korban kebakaran KM Barcelona di Perairan Pulau Talisei, Minut, Minggu (20/7/2025).

"Kabar terakhir sudah operasi, dan operasinya berjalan baik. Saya sempat ketemu anaknya tadi," kata dia.

Perawat di RS Talaud ini sejak kecil memang bercita-cita jadi perawat.

Dan peristiwa itu membuktikan bahwa dialah perawat sejati.

"Kenapa saya melakukan itu, karena saya ingin semua pasien saya selamat," kata dia.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado, dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved