Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BI Sulawesi Utara

Pastikan Uang Layak Edar di Kepulauan Nusa Utara, BI Sulut Perpanjang Kas Titipan Tahuna

BI Sulawesi Utara dan Bank Mandiri sepakat memperpanjang Perjanjian Kerja Sama Kas Titipan di Tahuna, Kepulauan Sangihe. 

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
Dok. BI Sulut
KAS TITIPAN - Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Joko Supratikto dalan penandatanganan PKS Kas Titipan antara BI dengan bank peserta pelaksana di Bank Mandiri Cabang Tahuna, Rabu (15/7/2025). Pastikan uang layak edar di Kepulauan Nusa Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara dan Bank Mandiri sepakat memperpanjang Perjanjian Kerja Sama Kas Titipan di Tahuna, Kepulauan Sangihe. 

Penandatanganan PKS tersebut dilakukan di Kantor Bank Mandiri Cabang Tahuna antara Kepala KPw BI Sulut Joko Supratikto dan Branch Manager Bank Mandiri Tahuna, Flaviana Tresna Permana, Selasa (16/7/2025).

Penandatanganan PKS itu juga dilakukan bersama dengan 3 bank peserta yakni Pimcab Bank Rakyat Indonesia Tahuna, Dafi Qisthi; Perwakilan BNI, Carol Massie dan Djefry Kareseran serta Plh Pemimpin Cabang BSG Tahuna Astrid J.Pontororing

Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Joko Supratikto menjelaskan, perjanjian itu guna memastikan ketersediaan dan menjamin kebutuhan uang kartal bagi masyarakat. "Khususnya untuk kebutuhan masyarakat di Kepulauan Nusa Utara," jelas Joko, Rabu (16/7/2025).

Joko Supratikto mengatakan bahwa penandatanganan PKS kas titipan ini merupakan momen bersejarah karena sudah berlangsung 28 tahun.

"Kalau 28 tahun berarti tahun 1997, berarti waktu itu belum Bank Mandiri masih BDN (Bank Dagang Negara). Ini juga sejarah tersendiri karena dulu saya termasuk tim merger Bapindo, BDN Bank Bumi Daya. Dulu namanya bukan Bank Mandiri, Bank Catur kayaknya, karena disamping 3 bank itu ada Bank Catur, Bank Eksim masuk terakhir, awalnya tiga bank itu tapi Bank Eksim juga ikutan kolaps," jelasnua. 

Kata Joko, di samping kas titipan, BI juga punya program Rupiah Berdaulat yang mengunjungi daerah-daerah 3T, Terdepan, Terluar, dan Tertinggal.

"Kita berupaya hadir di setiap pelosok negeri. Kita sadar bahwa sekarang ini eranya untuk cashless, tetapi kita menyadari bahwa uang tunai itu masih dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi dari sisi infrastruktur belum merata, otomatis cash masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari," ujarnya.

Joko menyampaikan bahwa ada tiga hal terkait dengan kas titipan, yang pertama adalah fungsi utama.

Perpanjangan kas titipan Tahuna berklasifikasi, dari komitmen BI juga Bank pengelola kas titipan, yakni BRI, BNI dan BSG.

"Ini komitmen kita bersama untuk menjaga kelancaran dari sistem pembayaran tunai di Kabupaten Kepulauan Sangihe ini," kata Joko

Adapun fungsi dari kas titipan menurut Joko yang pertama memastikan ketersediaan uang tunai. Bank terdaftar dapat melakukan penarikan ke kas titipan untuk mengisi persediaan uang tunai.

Kedua, menjaga kualitas uang. Kualitas uang patut dijaga terkait juga dengan kesehatan, semakin lecek semakin kumannya banyak.

"Uang yang bagus sebagai tanda kedaulatan RI di wilayah mana pun," kata Joko yang mengaku baru pertama kali melakukan perjalanan laut selama delapan jam.

Ketiga, agar bisa memenuhi kebutuhan uang tunai secara tepat dan efisien dari pada menunggu kiriman langsung dari Manado, sehingga kas titipan ini sangat membantu kebutuhan semuanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved