Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Obor Pemuda GMIM, Renungan Jumat 11 Juli 2025, Saling Menerima Satu Sama Lain

Obor Pemuda GMIM, renungan harian Jumat 11 Juli 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Roma 15:7-12.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
OBOR PEMUDA GMIM - Renungan harian Jumat 11 Juli 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Roma 15:7-12. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor Pemuda GMIM, renungan harian Jumat 11 Juli 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Roma 15:7-12.

Tema perenungan adalah Saling Menerima Satu Sama Lain.

Khotbah:

Kalau kita membaca ayat-ayat sebelumnya (ayat 1-6), kita dapat menyimpulkan bahwa nasihat Rasul Paulus kepada golongan yang kuat untuk menolong golongan yang tidak kuat, sementara pada ayat 7-12 yang kita renungkan saat ini, Paulus berbicara lebih umum kepada 2 golongan, yaitu Yahudi dan non yahudi untuk saling menerima satu sama lain.

Rasul Paulus mengajak kita untuk meneladani Yesus Kristus yang sudah mengabdikan diriNya untuk 2 tujuan, yaitu orang-orang Yahudi yang kemudian kepada bangsa-bangsa lain bukan Yahudi.

Dalam bagian ini ada beberapa hal yang Paulus mau tekankan:

  • Pendamaian vertikal dari Allah kepada

Karena kemurahan Kristus sajalah kita dapat menjadi anak-anakNya, demikian pula dengan orang-orang lain di sekitar kita dapat menjadi anak Allah karena kemurahan Allah. Status kita menjadi sama di hadapan Allah

  • Pendamaian horisontal antar

Pendamaian dengan Allah memimpin kita pada pendamaian dengan sesama manusia.

Bangsa Yahudi dan non Yahudi yang hidup dalam jurang yang besar terus diingatkan oleh Paulus bahwa Allah mempunyai misi untuk menyelamatkan bangsa-bangsa, termasuk non Yahudi.

Karena itu Paulus mengajak kepada umat pada saat itu ada mereka boleh saling menerima satu sama lain.

Sebab Kristus juga telah menerima mereka. Dan semua itu untuk kemuliaan Allah.

Sobat obor, Tanpa kita sadari dalam kehidupan kita sekarang ini juga ada jurang- jurang pemisah yang besar.

Jurang pemisah itu bisa bermacam-macam bentuk dan penyebabnya,mungkin karena perbedaan kedewasaan rohani, kemampuan ekonomi, pendidikan, suku bangsa, budaya, dsb.

Sulit bagi kita untuk menciptakan iklim saling menerima satu dengan yang lain dalam perbedaan itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved