Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus

Daftar Lokasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Manado yang Punya SLHS Sertifikat Standar Kebersihan

Daftar tempat depot air minum isi ulang di Kota Manado yang punya SLHS Sertifikat Standar Kebersihan dan Sanitasi.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
nielton durado/tribun manado
DEPOT - Salah satu depot air isi ulang di Manado, Sulawesi Utara. Ada 7 tempat depot air minum isi ulang di Kota Manado yang punya SLHS Sertifikat Standar Kebersihan dan Sanitasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Daftar tempat depot air minum isi ulang di Kota Manado yang punya SLHS atau Sertifikat Standar Kebersihan dan Sanitasi. 

Diketahui, total ada 196 depot air isi ulang yang tercatat di Dinas Kesehatan Manado.

Namun hanya 7 yang mengantongi Sertifikat Laik Higiane Sanitasi (SLHS).

SLHS adalah sertifikat yang dikeluarkan Dinas Kesehatan untuk menunjukkan bahwa tempat usaha, terutama yang bergerak di bidang makanan dan minuman, telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang ditetapkan. 

Pentingnya SLHS yaitu untuk menjaga kualitas produk dan kesehatan masyarakat serta mencegah risiko pencemaran pangan dan penyakit akibat makanan.

Dalam data Dinas Kesehatan Manado, 23 depot berada di wilayah Puskesmas (PKM) Tuminting.

Sebanyak 20 Depot di wilayah PKM Paniki Bawah, 20 di Ranotana Weru, 18 di PKM Minanga, 17 di PKM Tikala Baru, 16 di PKM Ranomuut.

Kemudian, 15 depot di PKM Wenang, 13 di PKM Sario, 12 di PKM Bailang, 11 PKM Teling Atas, 10 PKM Bahu, 6 PKM Tongkaina, 6 PKM Bengkol, 5 PKM Kombos, 3 PKM Wawonasa dan 1 PKM Bunaken Kepulauan.

AIR MINUM - Potret air minum isi ulang di sebuah warung.
AIR MINUM - Potret air minum isi ulang di sebuah warung. (Petrick Sasauw/TribunManado.co.id)

Untuk depot yang memiliki SLHS berada di PKM sebagai berikut :

Paniki Bawah

Bengkol

Ranomuut

Tuminting

Tikala Baru

Ranotana Weru

Sario

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Masih Ada Depot Air Isi Ulang di Minut yang Tak Mau Diperiksa Kualitas Airnya

Ronny Suoth menuturkan, pihaknya melalui Puskesmas rutin melakukan pengecekan ke Depot.

"Kita adakan pengecekan," katanya.

Dikatakannya, izin untuk pembuatan Depot sudah ada dalam OSS.

Salah satu komponen untuk pemberian izin adalah pengecekan kualitas air.

Warga Ragu Konsumsi Air Minum Isi Ulang

Sejumlah warga memilih tidak mengonsumsinya karena menilai kebersihan dan standar pelayanannya belum memadai.

Banyaknya depot-depot air isi ulang di berbagai sudut kota tak lepas dari temuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado pada 2023 lalu. 

Saat itu, tercatat sekitar 180 depot di Kota Manado beroperasi tanpa izin resmi.

Hal itu sempat memicu kekhawatiran publik terkait kelayakan air yang dijual.

Linda Uru, warga Tikala, sejak awal tidak pernah menggunakan air isi ulang untuk keperluan konsumsi rumah tangga. 

“Saya lebih percaya air kemasan bermerek. Memang lebih mahal, tapi jelas proses dan pengawasannya. 

Kalau depot, kita nggak tahu bagaimana mereka cuci galon, bersih atau tidak,” kata Linda, Senin (7/7/2025).

Ia mengaku pernah melihat sendiri proses pengisian galon di sebuah depot yang tidak steril, tanpa sarung tangan atau pelindung mulut. 

Hal itu membuatnya semakin yakin untuk tidak mengambil risiko.

Sementara itu, James, warga asal Sea, Minahasa mengaku sempat menggunakan air isi ulang selama beberapa waktu. 

Namun, ia berhenti bukan karena rasa atau kualitas airnya, melainkan karena kecewa dengan pelayanan depot.

“Sering telat antar, kadang-kadang galonnya kotor. Pernah juga minta diantar, tapi datang dua hari kemudian. Saya jadi malas, lebih baik beli air kemasan langsung,” ujar James.

AIR MINUM - Depot air minum isi ulang Bella di Tuminting, Manado Sulawesi Utara, Senin (7/7/2025).
AIR MINUM - Depot air minum isi ulang Bella di Tuminting, Manado Sulawesi Utara, Senin (7/7/2025). (Ferdi Guhuhuku Tribun Manado)

Menurutnya, depot-depot air isi ulang harus memperbaiki sistem pelayanan dan menjaga kebersihan galon agar bisa dipercaya konsumen. 

“Kalau mau bersaing, harus profesional. Ini soal kebutuhan dasar, jadi jangan asal-asalan,” tambahnya.

Meski begitu, air isi ulang tetap menjadi primadona bagi sebagian besar warga karena selisih harga yang signifikan. 

Harga satu galon isi ulang berkisar Rp 5.000–Rp 7.000, sementara air mineral bermerek bisa mencapai Rp 15.000–Rp 20.000 per galon. (Pet/Art)

-

Baca juga: Ini Alasan Air Isi Ulang Jadi Pilihan Warga Manado Sulawesi Utara

 

 
 
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved