Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

SAG Sulutteng 2025

Pembukaan Pertemuan Raya Pembina Remaja SAG Sulutteng 2025, Ini Pesan Richard Sualang

Penatua Richard Sualang, minta para pembina remaja gereja untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan AI dan derasnya arus digital.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Kominfo Manado
SAG SULUTTENG 2025 - Richard Sualang hadiri pembukaan Pertemuan Raya Pembina Remaja Sinode AM Gerejawi (SAG) Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah (Sulutteng) 2025 di Gereja KGPM Bahtera Ranotana, Jumat (7/11/2025). Richard Sualang, minta para pembina remaja gereja untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan AI dan derasnya arus digital.  

Ringkasan Berita:
  • Penatua Richard Sualang, minta para pembina remaja gereja untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan AI dan derasnya arus digital. 
 
  • Sualang memberikan apresiasi tinggi, menyebut tugas pembina remaja sebagai pekerjaan mulia dan berharga di mata Tuhan.
 
  • Pertemuan Raya ini mencatat antusiasme luar biasa dengan kehadiran 100 persen perwakilan dari 13 Sinode AM Gerejawi se-Sulutteng, melibatkan 63 peserta.

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil Wali Kota Manado, Penatua Richard Sualang, minta para pembina remaja gereja untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan AI dan derasnya arus digital. 

Sualang menegaskan, pembekalan moral dan rohani adalah kunci agar remaja tidak tergerus teknologi.

Seruan ini disampaikan Sualang dalam sambutannya pada Pembukaan Pertemuan Raya Pembina Remaja Sinode AM Gerejawi (SAG) Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah (Sulutteng) 2025 di Gereja KGPM Bahtera Ranotana, Jumat (7/11/2025).

Richard juga ketua panitia kegiatan tersebut. 

“Tantangan di depan mata semakin nyata. Kita harus bisa membekali remaja agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara rohani dan moral, terutama di era Artificial Intelligence (AI) saat ini,” ujar Sualang, menyoroti generasi Alfa yang tumbuh di tengah banjir informasi.

Sualang memberikan apresiasi tinggi, menyebut tugas pembina remaja sebagai pekerjaan mulia dan berharga di mata Tuhan karena dedikasi mereka dalam membentuk karakter anak-anak.

Ia juga mengaitkan peran pembina dengan program pemerintah, menekankan bahwa remaja yang sehat jasmani melalui upaya pencegahan stunting akan lebih siap menjadi pemimpin masa depan, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Pertemuan Raya ini mencatat antusiasme luar biasa dengan kehadiran 100 persen perwakilan dari 13 Sinode AM Gerejawi se-Sulutteng, melibatkan 63 peserta.

Sekretaris Panitia, Steven Rondonuwu menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran penuh tersebut.

Sementara itu, Gembala Fetrisia Aling, M.Th., yang memimpin ibadah pembukaan, mengingatkan bahwa tantangan zaman semakin berat, menuntut pembina untuk tidak ikut terbina oleh hal-hal negatif dunia digital.

Ia menekankan perlunya pembina mencetak remaja yang menjadi ‘perabot rumah’ yang berguna dan kuat imannya bagi kemuliaan Tuhan.

Mengakhiri sambutannya, Sualang berharap acara ini menjadi wadah diskusi untuk melahirkan ide-ide yang mendukung pelayanan gereja dan program pemerintah.

“Melayani Tuhan memang melelahkan di dunia, tapi upahnya besar di surga,” tutupnya penuh semangat.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar gereja dan menegaskan komitmen pembina remaja dalam menghadapi tantangan zaman dengan iman, aksi, dan keteladanan. (Art) 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

Buaya Belum Ditemukan, Peringatan Tanda Waspada Terpasang di Manado Bay, Masih Ada yang Main Jetski

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved