Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Pasar Restorasi Malalayang

Terungkap Penyebab Pasar Restorasi Malalayang Manado Sepi, 5 Tahun Tak Difungsikan Begini Kondisinya

Percuma Rp 17,6 Miliar untuk Pasar Restorasi Malalayang Manado. PD Pasar: Belum Diserahkan Disperindag Manado.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Handhika Dawangi
Kolase/Tribun Manado/Petrick Sasauw
SEPI - Potret Pasar Restorasi di Kayubulan, Malalayang, Manado sepi dan dibiarkan rusak, Minggu (15/6/2025). Pasar yang dibangun dengan anggaran Rp17,4 miliar ini tidak diminati pembeli maupun pedagang. 

MANADO, TRIBUN - Pasar Restorasi di Malalayang, Manado, kian memprihatinkan. 

Diresmikan pada Agustus 2019, pasar yang berada di Jalan Kayubulan itu dibiarkan kosong, tak difungsikan. Padahal, pasar ini dibangun dengan total anggaran lebih dari Rp17,4 miliar. 

Tribun Manado mendatangi lokasi pasar ini pada Minggu (15/6/2025). 

Sekilas sejumlah bangunan di pasar masih berdiri kokoh. Namun, saat masuk lebih dekat, tampak kondisinya rusak dan tak terurus. 

Di salah satu gedung, terdapat belasan lapak berukuran sekitar 4x4 meter. Sebagian besar tampak kosong dan kotor akibat sampah berserakan. Beberapa lapak lainnya tertutup rapat. 

Kondisi interior bangunan juga rusak parah. Plafon berlubang dan hancur, lampu-lampu sudah tak ada, serta kabel-kabel listrik menggantung acak. 

Listrik pun sudah tidak berfungsi. Dinding bangunan dipenuhi coretan, memperkuat kesan kumuh. 

Gedung lainnya terlihat lebih kotor. Kemudian satu bangunan tanpa dinding juga memprihatinkan. Penuh debu dan ditumbuhi rumput liar. 

Sekitar 100 unit lapak di dalamnya masih terlihat utuh, dibangun dari semen dan tehel putih. Namun semuanya tidak terpakai.

Beberapa pipa air terlihat terpasang, namun keran air di sana sudah tidak berfungsi. Di bagian pintu masuk pasar, rumput liar mulai menjalar hingga ke dinding.

Kondisi toilet pasar pun tak luput dari kerusakan. Dua wastafel sudah tak berfungsi, tertutup debu dan kotoran. 

Dari empat bilik toilet, hanya satu yang terbuka, itupun dalam keadaan kotor dan berbau.

Tak terlihat aktivitas warga di sekitar lokasi pasar. Namun, menurut salah satu warga setempat, keberadaan pasar ini sangat disayangkan karena tidak dimanfaatkan lagi. “Sayang sekali. Padahal bangunannya sudah jadi, tapi tidak difungsikan,” ujar warga tersebut. 

Ia menilai lokasi pasar sangat tidak strategis jika dibandingkan dengan Pasar Bahu yang lebih dekat ke pusat kota. “Kalau Pasar Bahu kan masih di dalam kota. Kalau ini, terlalu jauh,” tambahnya.

Toni, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pasar, mengungkapkan bahwa sejak awal pasar ini memang sulit menarik minat masyarakat. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved