Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado

Manado Masuk 10 Besar Kota Paling Toleran di Indonesia Tahun 2025, Sitou Timou Tumou Tou

Manado masuk 10 kota paling toleran di Indonesia pada tahun 2025 versi Setara Institute.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Tribun Manado/Andreas Ruauw
KOTA TOLERAN - Potret Kawasan Pasar 45 Kota Manado, Sulawesi Utara yang diambil pada Kamis (18/11/2021) lalu. Manado masuk 10 kota paling toleran di Indonesia pada tahun 2025 versi Setara Institute. 

Beberapa kalangan juga mengaitkan kata Manado dengan istilah dalam bahasa etnis Mongondow yakni Monanow, artinya melihat dari jauh. 

Kendati ada beberapa kalangan meyakini nama yang lebih tua dari Manado adalah Wenang. 

Menurut Prof Geraldine Manoppo - Watupongoh, pergantian nama Wenang menjadi Manado dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1682.

Pergantian Wenang menjadi Manado disebabkan dokumen dan surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda banyak mencantumkan nama Manado serta lebih banyak dikenal dibandingkan Wenang.

Pada tahun 1623 nama Manado mulai dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Karena alasan tersebut Wenang diganti menjadi Manado.

Versi lain menyebutkan Manado sebelumnya adalah Pogidon.

Wilayah Pogidon sering diidentikan dengan Wenang.

Namun, Pogidon dan Wenang merupakan dua negeri yang berbeda.

Wenang merupakan negeri luas, sedangkan Pogidon adalah pemukiman kecil.

Meskipun Kota Manado berasal dari bahasa lokal, namun kata yang hampir punah ini diwarisi dari dokumen-dokumen bangsa Eropa.

MANADO - Suasana di Kota Manado pada Desember 2023.
MANADO - Suasana di Kota Manado pada Desember 2023. (Tribun Manado/Wendi Paputungan)

Dalam dokumen itu disebutkan bahwa nama Manado ditemukan pelaut Portugis yang bernama Simao d'Abreu pada tahun 1523 dan merupakan pulau yang sudah berpenghuni sejak 1339.

Namun, Simao tidak mempublikasikan temuannya itu. Hasil temuan tersebut dipublikasikan oleh Antonio Galvao, mantan gubernur Portugis di Maluku dalam buku berjudul Tratado.

Pada tahun 1541, Nicolaas Desliens, orang Eropa asal Perancis yang mencantumkan nama Manado di peta dunia.

Diperkirakan, Desliens mendapatkan nama Manado dari Simao d'Abreu.

Jika benar, maka d'Abreu dianggap membocorkan informasi rahasia.

Karena, bangsa Portugis menerapkan politik tutup mulut sebagai kebijakan distrik.

Artinya, semua informasi yang dimiliki tidak boleh diketahui bangsa Eropa lain.

(TribunManado.co.id/Art/Riz)

-

Baca juga: Berikut Daftar 10 Kota Toleran dan Intoleran pada 2022-2024 Versi SETARA Institute

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved