Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tambang Nikel Raja Ampat

Sosok 4 Komisaris PT Gag Nikel Perusahaan Tambang di Kawasan Raja Ampat yang Jadi Sorotan

Polemik pertambangan nikel di kawasan Raja Ampat menjadi perhatian publik, berikut ini sosok empat komisaris PT Gag Nikel

Editor: Glendi Manengal
Kolase Dok. PT Gag Nikel/Kompas
PETINGGI PT GAG NIKEL - Foto komisaris ini diunduh dari laman PT Gag Nikel, Senin (9/6/2025). (atas-ke bawah) Presiden Komisaris PT Gag Nikel, Hermansyah, dan Komisaris PT Gag Nikel, Ahmad Fahrur Rozi, Komisaris PT Gag Nikel, Lana Saria dan Brigjen (Purn) Saptono Adji. berikut sosok keempat komisaris di PT Gag Nikel, perusahaan tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. 

Jabatan itu diembannya sampai tahun 2017, hingga akhirnya ia dimutasi menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) Balitbang ESDM.

Sebagai Kepala Puslitbang, Hermansyah pernah meneken proyek tes aglomerasi bersama PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp3,4 miliar, pada 2019.

PT Vale Indonesia adalah perusahaan pertambangan yang mengoperasikan tambang nikel open nikel open pit dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi Selatan.

Proyek ini berfokus pada tes aglomerasi pada sampel debu dan ore di perusahaan tambang di Sorowako.

Dari Puslitbang tekMIRA, Hermansyah dipindah ke Badan Geologi sebagai Kepala Pusat Survei Geologi.

Ia bertanggung jawab atas kegiatan survei geologi yang dilakukan oleh Badan Geologi.

Survei ini meliputi pemetaan geologi, penelitian sumber daya geologi, dan pemantauan bencana geologi. 

2. Lana Saria

Lana Saria adalah perempuan kelahiran Kota Solo, Jawa Tengah, pada 13 Oktober 1968.

Meski demikian, ia menghabiskan masa remajanya di ibu kota dengan bersekolah di SMAN 70 Bulungan, Jakarta.

Dari SMAN 70 Jakarta, Lana melanjutkan pendidikan tinggi ke Universitas Nasional Jakarta dan berhasil meraih gelar Sarjana Biologi.

Ia kemudian berhasil meraih gelar Magister Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia (UI).

Pada 2006, Lana berhasil lulus dari Kyushu University di Jepang dan meraih gelar Doktor di bidang Urban and Environmental Engineering.

Lana diketahui bergabung Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) sejak 1998.

Ia mengawali kariernya sebagai Inspektur Tambang.

Sejak saat itu, Lana terhitung sudah menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Plt. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, hingga Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved