Manado Sulawesi Utara
Kisah Karangria: Pantai Terakhir Manado Bakal Direklamasi, Tempar Bertelur Penyu dan Terapi Stroke
Memang benar Pantai Karangria merupakan satu-satunya pantai di Manado yang saat ini dapat dinikmati publik dengan gratis.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pantai Karangria kini menyandang julukan baru, pantai terakhir di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Mungkin ini julukan yang agak mendramatisir, namun ada logikanya.
Memang benar Pantai Karangria merupakan satu-satunya pantai di Manado yang saat ini dapat dinikmati publik dengan gratis.
Mirisnya pantai terakhir ini pun terancam punah.
Tinggal menunggu waktu, pantai ini direklamasi.
Beberapa pantai sekitarnya sudah dipagari dengan seng.
Tribunmanado.com mendatangi pantai ini, Senin (9/6/2025) siang.
Ada banyak warga yang mengisi liburan cuti bersama Idul Adha dengan bertamasya di sana.
Ada yang berenang di pantai, ada pula yang sekadar berjemur.
Lainnya asyik menyantap makanan khas Manado di lokasi kuliner di pinggir pantai tersebut.

"Ini pantai terakhir di Manado," kata salah satu perwakilan nelayan, Max Gandaria.
Pria berusia 70 tahun ini mengaku asal-usul pantai tersebut agak misterius.
Dulunya pantai agak menjorok ke daratan.
Kemudian ada timbunan, lantas pantai tersebut muncul.
"Mulailah ini jadi pantai indah tempat mandi. Lalu muncul keistimewaan lainnya yakni bisa jadi tempat terapi penyakit stroke," kata dia.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara Michaela Elsiana Paruntu Kunjungi Kantor Tribun Manado |
![]() |
---|
Kronologi Tim Resmob Polresta Manado Tangkap Dua Pelaku Curanmor, Barang Bukti Ditemukan di Minahasa |
![]() |
---|
Ini Testimoni Guru Terkait Makanan Bergizi Gratis di Manado |
![]() |
---|
Polisi Gagalkan Niat Penyerangan Kelompok Pemuda di Manado, Seorang Pria Ditangkap |
![]() |
---|
Daftar Fasilitas MBW II: Ada Dermaga Wisata hingga Food Truck |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.