Penganiayaan Siswa SMK di Manado, Orang Tua Korban Tempuh Jalur Hukum

Namun ia mengaku tidak menutupi kesalahan siswanya dan sudah melakukan pembinaan terhadap tujuh siswa yang terlibat.

Sebelumnya, mediasi telah dilakukan dengan orang tua siswa dari SMK Airmadidi.

Namun belum berhasil karena situasi yang sempat memanas.

Ia berharap agar proses mediasi dapat kembali dilakukan, dengan mengedepankan prinsip keadilan dan pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat.

Orang Tua Korban Lapor Polisi

Orang tua KB, menyebut telah melaporkan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Manado.

Mereka mengaku tak terima atas perlakuan terhadap anak mereka.

Asni, ibu korban, menangis terus sejak kejadian.

"Anak kami tidak tahu apa-apa tiba-tiba mereka pukul beramai-ramai. Dan videonya sudah viral," kata Asni saat diwawancara Tribunmanado.com, Rabu (4/6/2025).

Asni memohon pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku.

Sebagai orang tua, Asni dan Kerry tak rela sang anak dikeroyok.

Apalagi, anaknya mengaku sama sekali tak ada masalah dengan para pelaku, apalagi mengenal mereka.

"Menurut anak kami, tidak ada masalah dengan para pelaku. (Tapi) katanya mereka dendam," tambahnya.

"Kasihan anak kami dipukul seperti itu. Kami lapor ke polisi, kami tidak mau biarkan ini," tuturnya sembari menitikkan air mata.

Kondisi Korban

Keluarga juga telah membawa korban ke RS Bhayangkara Manado untuk visum.

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya sejumlah memar di tubuh dan kepala korban.

Akibat peristiwa itu, badan dan kepala sang anak sakit.

Sejumlah memar juga masih membekas. (Art/Ren/Crz)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.