Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wajib Tahu

Daftar 5 Pekerjaan yang Akan Hilang dan Diambil Alih oleh AI pada 2030

Pekerjaan yang bersifat repetitif, berbasis aturan baku, atau bergantung pada pengolahan data menjadi target utama otomatisasi.

geralt/pixabay-Arsip
KECERDASAN BUATAN - Ilustrasi kecerdasan buatan. Kemajuan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) kian membawa dampak nyata terhadap dunia kerja, khususnya bagi segmen tenaga kerja kelas menengah. Daftar 5 Pekerjaan yang Akan Hilang dan Diambil Alih oleh AI pada 2030 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini daftar pekerjaan kelas menengah yang di ambang ancaman serius.

Kemajuan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) kian membawa dampak nyata terhadap dunia kerja, khususnya bagi segmen tenaga kerja kelas menengah.

Sepanjang sejarah, setiap lompatan teknologi selalu mengubah lanskap pekerjaan.

Namun, kecepatan evolusi AI dan luasnya bidang yang dapat dijangkau oleh kemampuannya menjadikan perubahan kali ini berbeda lebih cepat, lebih luas, dan lebih mendalam.

Baca juga: Kabar Terbaru Mohammad Iqbal, Mantan Kapolda NTB Naik Pangkat ke Komjen

Menurut analisis berbagai lembaga seperti McKinsey & Company dan Forum Ekonomi Dunia (WEF), sejumlah profesi kini berada di bawah ancaman serius.

Pekerjaan yang bersifat repetitif, berbasis aturan baku, atau bergantung pada pengolahan data menjadi target utama otomatisasi.

Ironisnya, profesi-profesi yang selama ini dianggap sebagai jalur stabil menuju keamanan finansial kelas menengah, kini justru termasuk yang paling rentan tergantikan oleh mesin cerdas.

Berdasarkan tren teknologi dan proyeksi para pakar, sedikitnya lima jenis pekerjaan kelas menengah diperkirakan akan mengalami transformasi besar bahkan sebagian nyaris tergantikan sepenuhnya oleh AI pada tahun 2030.

Berikut 5 profesi kelas menengah yang akan "dihapuskan" AI seperti dikutip dari New Trader U: 

1. Petugas Entri Data: Saat Mengetik Menjadi Usang

Posisi entri data selama ini memberikan lapangan kerja andal bagi mereka yang memiliki keterampilan komputer dasar. Tugas seperti memasukkan, memperbarui, dan mengatur informasi di berbagai sistem yang sangat berulang dan berbasis aturan, membuatnya mudah diotomatisasi.

Sistem AI yang menggunakan pengenalan karakter optik (OCR) dan pemrosesan bahasa alami (NLP) kini dapat melakukan tugas-tugas tersebut dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia.

Menurut McKinsey, hingga 38 persen tugas entri data bisa diotomatisasi pada tahun 2030, dengan beberapa sektor mengalami penggantian hampir total. Pergeseran ini sudah mulai terlihat lewat penggunaan pemindai dokumen otomatis dan sistem manajemen database cerdas.

Sisa pekerjaan di bidang ini kemungkinan akan bergeser menjadi posisi pengawasan sistem—yakni manusia yang memverifikasi hasil kerja AI atau menangani pengecualian yang tidak dapat diproses sistem.

Namun, jumlah pekerjaan ini jauh lebih sedikit dibandingkan tenaga kerja entri data saat ini. Mereka yang berada di bidang ini perlu mulai mengembangkan keterampilan mengelola sistem AI atau beralih ke analisis data yang lebih kompleks.

2. Akuntan: Saat AI Menguasai Neraca Keuangan

Posisi akuntansi level pemula dan yang bersifat rutin menghadapi disrupsi besar karena platform berbasis AI semakin mampu mengotomatisasi tugas-tugas keuangan inti seperti pembukuan, perhitungan pajak, kategorisasi transaksi, dan pelaporan keuangan standar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved