Manado Sulawesi Utara
Masih Jarang Dibudidaya, Sapi Limosin di Manado, Sulut, Harganya Lebih dari Rp 100 Juta per Ekor
Tidak banyak peternak yang membudidayakan Sapi Limousin (lomosin) di Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Erlina Langi
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tidak banyak peternak yang membudidayakan Sapi Limousin (lomosin) di Manado, Sulawesi Utara.
Bisa dibilang sapi ini ternak langka di Bumi Nyiur Melambai.
Sulit menemukan jenis sapi dengan nama Latin Bos taurus ini di Sulawesi Utara.
Dari beberapa, di antaranya milik Joko Sugianto, peternak cum pedagang sapi di Manado yang berdomisili di Desa Mapanget, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara.
Joko sudah beternak sapi yang awalnya berasal dari Perancis ini sejak tahun 2015. Joko Sugianto bisa dibilang pelopor peternak sapi Limosin di Sulut.
Saat ini ini memiliki empat ekor limosin.
Namanya Ontoseno (Antasena), Gatot Kaca, Kalagondang dan Arjuna.
Mereka ditempatkan di kandang khusus yang lokasinya tak jauh dari area Bandara Samrat Manado.
Antasena usianya paling tua. Hampir empat tahun. Bobotnya sudah lewat dari 1 ton. Menurut Sugi, Antasena dibesarkan sejak tiga tahun lalu.
"Ini saya beli dari Paguyaman, Gorontalo. Waktu itu harganya Rp 30 jutaan tapi nego sama temen, dilepas Rp 18 juta," jelas Sugi, Kamis (22/5/2025).
Kalagondang dan Gatot Kaca berusia lebih muda, sekitar tiga tahunan.
Warna dua sapi ini agak kehitaman.
Bobotnya belum sampai satu ton.
Sedangkan Arjuna, lebih muda, sekitar dua tahun tapi bobotnya sudah 800 kg.
"Ini masih bisa lebih besar. Ini bakal jadi super," kata dia
Sugi mengaku siap melepas limosin tertuanya.
Sapi seberat satu ton itu bakal dilepasnya dengan harga tidak kurang dari Rp 100 juta.
Menurut Sugi, Antasena sudah dilihat perwakilan Kepresidenan RI. Jika jadi, Antasena bakal jadi sapi kurban bantuan Presiden RI, Prabowo Subianto di Sulawesi Utara.
"Harga pasarannya memang begitu. Bahkan kalau musim Lebaran Haji begini bisa lebih," katanya.
Sugi tahun ini tidak banyak menyediakan banyak Limosin.
Pasalnya permintaan juga tidak ada.
Katanya, selama enam tahun berturut, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey selalu memesan Limosin darinya.
Sapi Limosin dari Sugi biasanya dibagikan ke 15 kabupaten kota masjid raya serta instansi Forkompimda.
"Tahun lalu Pak Olly pesan 20 lebih," ujarnya.
Menurutnya, Limosin yang disiapkan beratnya bervariasi.
Ada yang 800 kg hingga 1 ton.
Untuk memenuhi permintaan, Sugi biasanya mengambil stok dari Gorontalo. Tepatnya kampung halamannya, Paguyaman.
Di sana, Limosin dibudidaya sejak lama.
Selain jadi komoditas sapi potong, tidak sedikit juga dijadikan sapi kontes.
Hadiahnya ratusan juta.
"Cuma berbeda dari Jawa, yang dinilai hanya beratnya. Kalau di Jawa, tampilan hingga estetikanya dinilai," ungkap pria berpostur ceking ini.(ndo)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Ada yang Tak Didatangi Keluarga, Komandan TNI AL Hibur Siswa Dikmata Saat Pelantikan di Manado |
![]() |
---|
Kisah Gen Z Jualan Kopi Keliling di Kota Manado, Sebut Gengsi Bikin Tak Bisa Makan |
![]() |
---|
Belajar bersama Mahasiswa Faperta Unsrat Manado Sentuh Anak-Anak yang Belum Merasakan Bangku Sekolah |
![]() |
---|
Warga Bitung Rela Jual Motor Demi Bisa Kerja di Kamboja, Janji Beli Mobil Kalau Sudah Gajian |
![]() |
---|
Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado Gagalkan 2 Warga Sulawesi yang Hendak ke Kamboja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.