Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Travel

Tak Hanya Bunaken, Ini 3 Wisata Religi Manado Berhasil Pukau Turis Shanghai

Kota berjuluk Tinutuan ini punya sederet wisata religi kelas dunia yang dapat mencuri hati turis asing.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Arthur Rompis
TEMPAT WISATA - Klenteng Ban Hin Kiong, Patung Yesus Memberkati , dan Gereja Sentrum di Kota Manado, Sulawesi Utara. Tiga tempat wisata tersebut memukau turis Tiongkok. 

Pada tahun 1952, gereja yang merupakan artefak budaya ini dibangun kembali dan ditahbiskan 10 Oktober 1952.

Bangunannya bercorak khas Gereja Protestan di Belanda yang berbentuk persegi sebagai simbol empat penjuru mata angin.

Bangunan GMIM Sentrum Manado telah beberapa kali direnovasi dan mengalami perubahan.

Posisi mimbar yang sebelumnya menghadap ke utara dipindahkan dari utara menghadap ke timur, namun keaslian dinding dan pilarnya tetap dipertahankan.

Sebagai pusat kegiatan keagamaan dan objek wisata religi, GMIM telah banyak didatangi wisatawan.

Baca juga: Mahasiswa UT Ternate Eksplorasi Dunia Industri dan Praktek Guiding di Manado

Baca juga: Kunci Gitar Dere - Berisik - Chord C

 

Ratu Beatrix dari Belanda dan suaminya, Pangeran Claus Van Amsberg, pun pernah mengunjungi gereja di ibu kota Sulawesi Utara ini pada 1995.

3. Patung Yesus Memberkati

Sejak dibangun tahun 2007 silam, patung Yesus Memberkati yang terletak di kawasan perumahan elite CitraLand ini telah menjadi ikon Kota Manado, Sulawesi Utara.

Monumen Yesus Memberkati ini telah menjadi destinasi wisata religi di Provinsi Sulawesi Utara.

Pada sebuah taman kecil yang dibangun menghadap patung ini, menjadi spot warga untuk menikmati megahnya patung ini beserta pemandangan indah di sekitarnya.

Patung ini dibangun setinggi 30 meter, di atas penopang setinggi 20 meter.

Terbuat dari bahan dasar fiber, dengan topangan serangkaian besi baja.

Total ketinggiannya mencapai 50 meter.

Patung ini berwarna putih dan menghadap langsung ke pusat Kota dan Teluk Manado.

Dibangun miring, condong ke depan seperti terbang, dengan pakaian yang diterpa angin.

Patung ini juga menjadi simbol kerukunan umat beragama di Sulut, yang mayoritasnya beragama Kristen.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved