Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dugaan Korban TPPO

Sulit Cari Kerja di Sulut-Tulang Punggung Keluarga: Alasan Warga Manado Tetap Berniat ke Kamboja

Aksi nekat mereka tentu dilatarbelakangi alasan yang cukup kuat. JS misalnya, mengaku kesulitan mencari pekerjaan di Sulut.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Ferdi Guhuhuku
DUGAAN TPPO - Dua orang asal Karombasan, Manado, Sulawesi Utara, dicegat ketika hendak ke Kamboja, Sabtu (10/5/2025). Faktor ekonomi menjadi alasan keduanya tetap berangkat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua orang asal Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara, kedapatan hendak ke Kamboja meski sudah tahu risikonya.

Mereka adalah OW alias Wohan dan JS alias Josua.

Keduanya menerima pekerjaan di perusahaan judi online dan scammer di Kamboja.

Namun, langkah mereka berhasil digagalkan oleh Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Keduanya dicegat saat hendak naik pesawat, Sabtu (10/5/2025) pukul 05.16 Wita.

Aksi nekat mereka tentu dilatarbelakangi alasan yang cukup kuat.

JS misalnya, mengaku kesulitan mencari pekerjaan di Sulut.

Ia adalah tulang punggung keluarga.

"Jadi kami tetap nekat ke Kamboja karena masalah kebutuhan ekonomi karena saya tulang punggung keluarga. Alasan lain karena memang di Sulut sangat sulit mencari pekerjaan bahkan untuk dapat pekerjaan banyak sekali persyaratannya," ungkap JS.

Kata JS, sebenarnya mereka tau akan dipekerjakan di perusahaan judi online maupun scammer.

TPPO - Dua pemuda asal Karombasan, Manado, Sulawesi Utara, hampir menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). OW dan JS berhasil dicekal oleh Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi saat hendak naik pesawat, Sabtu (10/5/2025) pukul 05.16 Wita.
TPPO - Dua pemuda asal Karombasan, Manado, Sulawesi Utara, hampir menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). OW dan JS berhasil dicekal oleh Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi saat hendak naik pesawat, Sabtu (10/5/2025) pukul 05.16 Wita. (Tribun Manado/Ferdi Guhuhuku)

"Kita tahu karena memang sudah diberitahu oleh agen cuma karena dijanjikan gaji besar jadi kita tetap nekat terbang ke Kamboja," tuturnya.

OW mengaku sangat sulit mencari lapangan pekerjaan di Sulut.

"Sulit cari kerja terus persyaratan sangat banyak sekali, jadi itulah alasan saya ingin bekerja di Kamboja," ungkapnya.

Ia menambahkan memang bekerja di Kamboja harus bertarung nyawa namun tidak ada pilihan lain.

"Demi keluarga saya rela pergi ke Kamboja," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved