Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kopassus

Kopassus Akan Tindak Tegas Premanisme, Ini Penjelasan Danjen Mayjen TNI Djon Afriandi

Ia menegaskan bahwa segala bentuk aksi premanisme harus ditindak tegas.

Editor: Alpen Martinus
Handout
PREMANISME: Ilustrasi pasukan elit TNI Angkatan Darat Kopassus. Akan tindak tegas premanisme. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Indonesia masih marak dengan tindakan premanisme.

Termasuk di dalamnya pemerasan, pengancaman, dan lainnya.

Hampir di setiap daerah ada tindakan premanisme.

Baca juga: Jejak Karier Yulius Selvanus Komaling, dari Kopassus hingga Unggul Hasil Hitung Cepat Pilkada Sulut

Lantaran sudah terlalu meresahkan masyarakat, Kopassus berencana membantu masyarakat.

Mereka akan menindak tegas aksi premanisme.

Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Djon Afriandi.

Ia menegaskan bahwa segala bentuk aksi premanisme harus ditindak tegas.

Termasuk jika dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan (ormas).

Meski begitu, Djon menekankan, masyarakat juga harus membedakan antara ormas dan premanisme agar tidak terjadi generalisasi negatif terhadap semua ormas di Indonesia.

“Kita harus pisahkan. Ormas itu tidak semuanya preman, dan premanisme juga tidak semuanya tergabung di ormas,” kata Djon saat ditemui di Lapangan Ateng Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (26/4/2025).

Menurut Djon, selama ormas bersifat positif dan mendukung kebijakan pemerintah serta menjaga ketertiban, maka keberadaannya tentu bermanfaat.

Akan tetapi, jika ormas justru mengganggu stabilitas dan ketertiban masyarakat, perlu dilakukan tindakan hukum yang tegas.

“Kalau sudah menghambat, mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, berarti harus ditindak,” kata Danjen Kopassus.

Djon menambahkan bahwa premanisme pada dasarnya merupakan tindakan yang merugikan masyarakat karena cenderung memaksakan kehendak dan mengambil hak orang lain secara paksa.

“Premanisme itu sudah pasti negatif. Mereka ingin penghasilan besar tanpa mau bekerja keras, dan biasanya memaksakan kepentingan pribadi atau kelompok dengan cara yang salah. Itu jelas salah,” ucapnya.

Djon menekankan pentingnya peran aparat kepolisian dalam memberantas praktik premanisme.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diajak untuk turut berpartisipasi melawan tindakan-tindakan yang merusak kehidupan sosial.

“Tugas menindak itu tentu ada pada kepolisian. Tapi, masyarakat juga harus berani melawan karena premanisme itu tidak baik dan tidak boleh dibiarkan,” imbuhnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved